JAKARTA. Harga pangan yang kerap bergerak tak terkendali mulai membuat pemerintah mulai gerah. Sebagai contoh, harga beras yang naik bak roller coaster pada akhir Februari hingga pertengahan Maret lalu, meski saat ini sudah melandai, persolan baru datang yakni minimnya serapan gabah petani oleh Bulog saat panen raya Maret lalu. Ini diprediksi bakal menimbulkan efek atas kenaikan harga beras, setelah musim panen berakhir Juni mendatang. Tak ingin kecolongan, pemerintah membentuk tim pemantau harga pangan strategis, termasuk beras. Awal Mei, tim pemantau harga mulai bekerja. Hasil Sembiring, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, tim baru ini bakal diisi perwakilan dari Kemtan, Kementerian Perdagangan (Kemdag), Kementerian Perindustrian (Kemprin), dan Bulog. Tim ini rencananya bakal bekerja dibawah komando Menteri Pertanian.
Mulai Mei, harga pangan dipantau
JAKARTA. Harga pangan yang kerap bergerak tak terkendali mulai membuat pemerintah mulai gerah. Sebagai contoh, harga beras yang naik bak roller coaster pada akhir Februari hingga pertengahan Maret lalu, meski saat ini sudah melandai, persolan baru datang yakni minimnya serapan gabah petani oleh Bulog saat panen raya Maret lalu. Ini diprediksi bakal menimbulkan efek atas kenaikan harga beras, setelah musim panen berakhir Juni mendatang. Tak ingin kecolongan, pemerintah membentuk tim pemantau harga pangan strategis, termasuk beras. Awal Mei, tim pemantau harga mulai bekerja. Hasil Sembiring, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, tim baru ini bakal diisi perwakilan dari Kemtan, Kementerian Perdagangan (Kemdag), Kementerian Perindustrian (Kemprin), dan Bulog. Tim ini rencananya bakal bekerja dibawah komando Menteri Pertanian.