Mulai membaik, ini kinerja 5 emiten asuransi umum di kuartal I-2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi umum di kuartal I-2021 tampaknya mulai membaik meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir. Hal tersebut terlihat dari tiga emiten asuransi umum yang telah mengumumkan laporan keuangannya memiliki kinerja positif meskipun dua emiten lain masih mengalami penurunan.

Berdasarkan data OJK, pendapatan premi bruto asuransi umum di kuartal I-2021 memang tumbuh sebesar 4,2% yoy menjadi Rp 18,4 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada laba yang tumbuh hingga 54% yoy menjadi Rp 1,8 triliun.

Salah satu emiten yang menorehkan hasil positif yaitu PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI). Tercatat, premi bruto yang dibukukan LPGI sebesar Rp 700 miliar atau tumbuh 19,9% yoy. Adapun, hasil tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya beberapa lini bisnis seperti asuransi kebakaran atau properti yang meningkat hingga 36,4% yoy menjadi Rp 75 miliar.


“Perseroan telah melakukan investasi besar dalam hal Operation Excellence. Hal ini menjadi kunci pertumbuhan di tahun ini,” ujar Presiden Direktur PT Lippo General Insurance Tbk Agus Benjamin kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Pandemi ikut menekan kinerja Tugu Insurance pada tahun 2020

Agus juga mengatakan bahwa pihaknya terus berusaha menyeimbangkan pertumbuhan di setiap lini produk karena masing masing memiliki karakteristik yang khas. Oleh karena itu, ia masih optimistis bahwa pertumbuhan premi dapat terus terjadi sepanjang tahun ini.

“Dengan keseimbangan maka faktor fundamental dapat terjaga untuk mempertahankan growth persistency,” tambah Agus.

Perlu diketahui dua segmen terbesar lainnya di LPGI selain asuransi properti ialah asuransi kesehatan dan asuransi kendaraan bermotor. Di kuartal I-2021, asuransi kesehatan naik 6,8% yoy menjadi Rp 494 miliar sedangkan asuransi kendaraan bermotor justru turun 6,7% yoy menjadi Rp 30,5 miliar.

“Tahun ini, tiga lini bisnis itu tetap akan menjadi unggulan dengan urutan kesehatan, properti, dan kendaraan bermotor. Hanya saja untuk targetnya dalam situasi seperti ini belum akan kita sebutkan,” jelas Agus.

Tak hanya LPGI, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) juga menorehkan kinerja yang cukup positif. Pendapatan premi bruto AMAG mengalami pertumbuhan hingga 14% yoy menjadi Rp 797,5 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 698,6 miliar.

Peningkatan terjadi di lini bisnis asuransi kesehatan yang tumbuh sebesar 113% yoy menjadi Rp 115 miliar. Sedangkan untuk lini bisnis asuransi kendaraan bermotor turun 11% yoy menjadi Rp 121 miliar. Asuransi kebakaran (properti) juga turun dari yang sebelumnya Rp 235 miliar menjadi Rp 217 miliar sehingga terkoreksi 7,7% yoy.

Sama halnya dengan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) yang juga berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi 32,6% dari Rp 129 miliar menjadi Rp 171 miliar hingga Maret 2021

Pertumbuhan ini ditopang oleh melesatnya lini bisnis asuransi kebakaran dan asuransi kecelakaan. Asuransi kebakaran tumbuh 6,7% yoy dari Rp 75 miliar menjadi Rp 80 miliar pada kuartal pertama 2021. Asuransi kecelakaan melonjak 220% yoy menjadi Rp 64,2 miliar.

Meskipun demikian, penurunan  kinerja masih dibukukan oleh beberapa emiten seperti PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk (ABDA) dengan penurunan premi 26% yoy dari Rp 238 miliar menjadi Rp 176 miliar pada kuartal I-2021. Begitupun dengan PT Mallaca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) mencatatkan penurunan premi 18% yoy dari Rp 98,5 triliun menjadi Rp 80,5 triliun hingga triwulan pertama 2021.

Baca Juga: Sempat Terdampak Covid, Premi Asuransi Jiwa Tahun Ini Berpotensi Tumbuh Double Digit

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody A.S. Dalimunthe mengungkapkan bahwa kondisi masing-masing perusahaan asuransi memang berbeda dalam menghadapi dan menyikapi pandemi covid. 

Ia bilang bahwa AAUI sebelumnya juga sudah menghimbau perusahaan untuk melakukan review bisnis, seperti portofolio, lini bisnis asuransi, pencadangan teknis, biaya operasional hingga proses bisnis.

“Perusahaan yang dapat menerapkan hal tersebut bisa dipastikan akan unggul mencatatkan pertumbuhan premi dan berpotensi mendapat laba usaha yang lebih optimal,” ujar Dody kepada Kontan.co.id.

Selanjutnya: Bisnis asuransi jiwa meningkat pada kuartal I, ini pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi