Mulai Pulih, Jumlah Penumpang Pesawat Citilink Tumbuh 27% Sejak Awal Tahun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tingkat keterisian pesawat PT Citilink Indonesia meningkat pasca pemulihan situasi akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Saat ini, rata-rata tingkat okupansi keterisian pesawat Citilink periode Januari hingga Agustus 2022 mencapai 81,7%.

Vice President Corporate Secretary & CSR Citilink Indonesia, Diah Suryani Indriastuti, mengatakan bahwa trafik penerbangan dan tingkat okupansi keterisian pesawat Citlink terus menunjukkan tren positif, seiring dengan mulai pulihnya situasi pandemi Covid-19 di Indonesia serta dengan berlakunya relaksasi persyaratan perjalanan.

Dia melanjutkan, jumlah penumpang Citilink selama tahun 2022 juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. 


Baca Juga: Citilink Operasikan Penerbangan Khusus untuk Angkut Pelajar Indonesia ke China

"Selama periode Januari hingga Agustus 2022, jumlah penumpang Citilink mengalami peningkatan sekitar 27% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ungkap Diah, kepada Kontan.co.id, Rabu (21/9) lalu. 

Diah menambahkan secara keseluruhan tingkat okupansi rute-rute yang diterbangi Citilink juga meningkat. Selain itu, Citilink juga telah membuka beberapa rute baru, di antaranya rute domestik Medan menuju Banda Aceh, Sibolga dan Gunungsitoli, rute Balikpapan - Tarakan, serta melakukan pengoperasian kembali penerbangan Citilink dari Bandara Halim Perdanakusuma. 

"Serta rute internasional yaitu Medan-Penang, Denpasar – Dili serta Jakarta – Kuala Lumpur," sebut dia. 

Baca Juga: Kabar Baik, Harga Tiket Pesawat Mengalami Penurunan 15%

Untuk meningkatkan trafik penerbangan ke depan, Citilink pun melakukan berbagai upaya. Antara lain dengan melakukan optimalisasi armada secara bertahap untuk meningkatkan kapasitas alat produksi, meningkatkan konektivitas antar rute Citilink, pengembangan layanan baru sesui kebutuhan masyarakat.

Sementara pada tahun 2022 ini Citilink berfokus melakukan optimalisasi pemulihan kinerja operasional, termasuk upaya percepatan recovery armada Citilink, membuka rute-rute baru, mengoptimalkan pendapatan di luar lini bisnis penerbangan penumpang (cargo dan ancillary), dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli