KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) terus memperlihatkan perkembangan positif. Teranyar, data-data ekonomi seperti angka pengangguran dan angka inflasi menunjukkan kondisi AS mulai pulih. Di satu sisi, stimulus senilai US$ 1,9 triliun sudah siap digelontorkan dan program vaksinasi terus berjalan. Hal ini, pada akhirnya memicu rally kenaikan US Treasury dalam beberapa waktu terakhir, bahkan sempat menyentuh di level tertingginya yakni 1,56%. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail, perbaikan ekonomi AS ini berpotensi menjadi peringatan bagi stabilitas ekonomi makro Indonesia. Menurut Ahmad, saat ini kenaikan defisit anggaran AS sudah sangat tinggi. Ia bilang, sebelum Covid-19, jumlahnya hanya US$ 2 triliun. Namun, pada tahun lalu jumlahnya naik menjadi US$ 4 triliun dan berpotensi naik lebih tinggi lagi pada tahun ini.
Mulai pulihnya ekonomi AS berpotensi menekan rupiah dan obligasi Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) terus memperlihatkan perkembangan positif. Teranyar, data-data ekonomi seperti angka pengangguran dan angka inflasi menunjukkan kondisi AS mulai pulih. Di satu sisi, stimulus senilai US$ 1,9 triliun sudah siap digelontorkan dan program vaksinasi terus berjalan. Hal ini, pada akhirnya memicu rally kenaikan US Treasury dalam beberapa waktu terakhir, bahkan sempat menyentuh di level tertingginya yakni 1,56%. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail, perbaikan ekonomi AS ini berpotensi menjadi peringatan bagi stabilitas ekonomi makro Indonesia. Menurut Ahmad, saat ini kenaikan defisit anggaran AS sudah sangat tinggi. Ia bilang, sebelum Covid-19, jumlahnya hanya US$ 2 triliun. Namun, pada tahun lalu jumlahnya naik menjadi US$ 4 triliun dan berpotensi naik lebih tinggi lagi pada tahun ini.