KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, telah menetapkan tarif baru untuk ojek
online (ojol) khusus wilayah Jabodetabek atau Zona II. Seperti diinformasikan sebelumnya, kenaikan tarif baru ini akan efektif mulai berlaku pada Senin (16/3) mendatang.
Baca Juga: Ini perincian kenaikan tarif ojek online di wilayah Jabodetabek Pihak aplikator, seperti Gojek dan Grab, wajib tunduk untuk mematuhi aturan tarif tersebut setelah diberikan waktu guna melakukan penyesuaian. "Jadi mulai Senin semua sudah pakai tarif baru untuk ojol di Jabodetabek. Kita sudah berkoordinasi dengan aplikator, dan mereka sudah mulai melakukan penyesuaian, jadi 16 Maret sudah langsung pakai tarif baru," ujar Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/3). Lebih lanjut Budi menjelaskan, sejauh ini secara persiapan tidak ada kendala. Pihak aplikator sudah mulai menjalankan skema penyesuaian tarif baru dan telah berkomitmen untuk sesuai kesepakatan. Sedangkan dari Kemenhub, Budi mengatakan pada prinsipnya sudah sesuai arahan yang ditetapkan bersama. Penerbitan Surat Keputusan Menteri soal ketetapan tarif baru untuk ojol di Jabodetabek juga siap diterbitkan pekan depan.
Baca Juga: Tarif ojol di Jabodetabek akan naik, ini beberapa catatan YLKI "Surat keputusan dari pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) sudah saya tanda tanggani, tinggal Senin diterbitkan. Jadi sesuai dengan pernyataan kemarin, kita sama-sama komit untuk menjalankan itu," kata Budi.
Seperti diketahui, kenaikan tarif ojol Zona II sebesar Rp 250 per kilometer (km) untuk tarif batas bawah (TBB). Sedangkan tarif batas atas (TBA) naik sebesar Rp 150 per km. Dengan demikian, tarif TBB ojol yang semula per km hanya sebesar Rp 2.000 akan menjadi Rp 2.250. Sedangkan untuk TBA akan menjadi Rp 2.650 per km. (Stanly Ravel) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Ingat, Mulai Senin Tarif Ojek Online di Jabodetabek Naik" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi