KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang laboratorium, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (
DGNS) mengungkapkan, saat ini pemeriksaan layanan
polymerase chain reaction (PCR) turun. Hal tersebut seiring dengan kasus Covid-19 yang mulai melandai di Indonesia.
Corporate Secretary Diagnos Laboratorium Utama Fanfan Riksani menjelaskan, puncak pemeriksaan PCR yang dialami perusahaan terjadi pada awal bulan Juli lalu. Kala itu, dalam 1 hari, perusahaan bisa melayani 2.000 tes PCR. Sedangkan untuk saat ini sudah turun ke 1.200 per hari. “Hal itu seiring dengan berkurangnya jumlah kasus positif Covid-19 nasional yang sempat mencapai puncak di 15 Juli 2021 dengan 56.757 kasus baru per hari, dan sekarang menjadi 45.203 kasus baru per hari pada 27 Juli 2021. Kami percaya bahwa jumlah permintaan swab PCR Covid-19 akan terus menurun karena kurva kasus mulai melandai di Indonesia,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).
Fanfan melanjutkan, sepanjang bulan Juni 2021, DGNS telah melakukan 26.490 test PCR. Nah jumlah itu melonjak di Juli yang diperkirakan mencapai 37.000 test PCR Covid-19. Perusahaan pun melihat, ada potensi penurunan jumlah pemeriksaan PCR di bulan Agustus mendatang. “DGNS mengestimasikan bahwa sedikitnya akan melakukan 20.000 tes PCR pada Agustus 2021,” ungkapnya.
Baca Juga: Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) akan bagi dividen, simak jadwalnya Asal tahu saja, selama enam bulan pertama tahun 2021, DGNS telah melaksanakan total 366.830 tes terdiri dari 118.865 pemeriksaan PCR Covid-19 dan 247.965 pemeriksaan tes lainnya. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya total punya 168.372 tes. Fanfan pun masih melihat prospek bisnis DGNS tetap kuat ke depannya. Apalagi bisnis laboratorium yang merupakan salah satu penyedia layanan penunjang kesehatan yang paling penting bagi kondisi saat ini. “Meskipun sekarang ini banyak pemain laboratorium baru yang bermunculan dikarenakan pandemi Covid-19, apabila mereka tidak bisa memperkuat layanan kesehatan yang berbasis pada kualitas dan kecepatan dalam memberikan layanan pemeriksaan laboratorium yang lainnya, para pemain-pemain laboratorium yang baru tersebut akan sulit bersaing dengan pebisnis laboratorium yang sudah lama seperti DGNS, maka dengan ini kami yakin bahwa prospek bisnis lab masih sangat besar,” pungkas Fanfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari