Mulai Turun Setelah Jadi Top Gainers, Simak Rekomendasi Saham OBM Drilchem (OBMD)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai memimpin top gainers pada pekan lalu, harga saham PT OBM Drilchem Tbk (OBMD) merosot dua hari beruntun di awal pekan ini. 

Merujuk RTI Business, pada perdagangan kemarin (12/9) harga saham OBMD turun 3,87%. Pelemahan berlanjut pada Selasa ini dengan penurunan 2,01% ke harga Rp 292.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo memandang gerak saham OBMD masih berada di fase uptrend. 


"Masih bisa untuk dikoleksi meskipun potensi koreksi saat ini cukup besar," kata William kepada Kontan.co.id, Selasa (13/9).

Baca Juga: Jadi Top Gainers Pekan Lalu, Simak Strategi dan Target Bisnis OBM Drilchem (OBMD)

Dengan pelemahan ini, pelaku pasar bisa mempertimbangkan buy on weakness dengan mencermati area support di Rp 252 dan resistance pada Rp 350.

Sebaliknya, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai ini sebagai momentum sell on strength terlebih dulu. Secara tekniknal, Herditya melihat munculnya volume penjualan disertai dengan stochastic yang sudah deadcross.

Pelaku pasar disarankan mengamati support area di Rp 252. Kemudian resistance gerak saham OBMD berada pada Rp 334.

Secara kinerja bisnis, manajemen OBMD optimistis bisa mencetak pertumbuhan yang cukup signifikan di tahun ini. Berkaca dari kinerja semester pertama 2022, penjualan  OBMD melesat 83,85% secara tahunan menjadi Rp 55,10 miliar.

Dari sisi bottom line, kinerja OBMD meroket, dengan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 13,23 miliar. Melesat 1.569,89% dibandingkan realisasi semester I-2021 dengan nilai Rp 792,52 juta. 

Wakil Direktur Utama OBM Drilchem, Ivan Alamsyah Siregar mengungkapkan, lonjakan kinerja pada paruh pertama 2022 didongkrak tingginya permintaan terhadap produk OBMD. Hal ini sejalan dengan optimalisasi pengeboran dan eksplorasi lapangan minyak dan gas (migas).

Sebagai informasi, OBMD merupakan produsen bahan aditif berteknologi serat untuk aktivitas pengeboran. Menurut Ivan, prospek penjualan di dalam negeri masih menjanjikan.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham OBM Drilchem (OBMD) yang Terdongkrak Prospek Industri Migas

Secara bersamaan, OBMD menangkap peluang memperluas pasar ekspor ke sejumlah negara. Pasar ekspor OBMD saat ini terutama ditujukan ke negara India, Australia, dan Pakistan.

"Untuk negara Timur Tengah saat ini sedang dalam finalisasi perjanjian, diharapkan pengiriman pertama dapat dilakukan pada akhir bulan September 2022," ujar Ivan kepada Kontan.co.id, Selasa (13/9).

Sepanjang tahun ini OBMD menargetkan bisa mengantongi penjualan Rp 94 miliar atau tumbuh 40% dibandingkan tahun lalu. Hingga bulan Agustus, Ivan memberikan gambaran, realisasinya sudah mencapai 64% dari target.

Dari target penjualan Rp 94 miliar itu, OBMD mengestimasikan setidaknya bisa mengamankan 8% sebagai laba bersih setelah pajak. Saat ini, OBMD sedang melakukan ekspansi meningkatkan kapasitas penyimpanan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi