KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mulia Boga Raya Tbk (
KEJU) menyatakan prospek kinerja setelah berada di bawah kendali Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (
GOOD) akan sangat bagus seiring dengan pertumbuhan industri keju yang diproyeksikan tumbuh rata-rata 9,9% sampai dengan tahun 2025 mendatang. Dalam acara paparan publik yang berlangsung di Hotel Aston Kartika, Jakarta Barat, Direktur Utama KEJU Bobby K Gandasaputra, menjelaskan tahun ini Perseroan menargetkan pertumbuhan lana dan pendapatan masing-masing berada di
double digit atau sekitar 10%. "Kinerja setelah berada di bawah GOOD, naik, pada kinerja kuartal I 2021, penjualan Perseroan naik 8,5% sebesar Rp249,6 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan kontribusi terbesar dari kategori produk Keju Blok sebesar 71,60%" jelasnya di Jakarta, Jumat (11/6).
Lebih lanjut, pada kuartal I 2021, Perseroan mencetak kinerja baik dengan pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp36,70 miliar atau setara 43,41% dari periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Selenggarakan RUPST, Mulia Boga Raya (KEJU) rombak susunan direksi Bobby juga memaparkan, kontribusi penjualan juga disumbang dari jenis keju slice yang menempati porsi 18,60%, lalu lainnya sebesar 5,60%dan keju stik sebesar 4,20%. Adapun soal rasa, jenis keju cheddar menempati porsi 81,20% pada penjualan Perseroan, disusul porsi lainnya sebanyak 13,20%, lalu mozarella di posisi 2,90% dan plain sebanyak 2,70%. Untuk strategi di 2021, Perseroan akan fokus dalam melahirkan produk-produk baru yang inovatif dan dapat diterima oleh konsumen pasar baik domestik maupun internasional. "Selain itu, Perseroan juga akan memperluas jaringan distribusi produk dengan sinergi bersama Garudafood melalui pendekatan
partnership sehingga memudahkan konsumen dalam membeli produk Perseroan baik secara
offline (dengan fokus pada pengembangan
channel di
general trade) maupun
online," sambungnya.
Sebagai informasi, KEJU mengekspor produknya ke 3 negara utama di Asia Tenggara, yakni Thailand, Filipina dan Malaysia. Dalam strategi distribusi, KEJU memiliki 4 rantai, yang terdiri dari pelayanan makanan (
food service), ritel modern seperti gerai Alfamart dan Indomaret, toko grosir dan toko resmi di Tokopedia, Shopee, BliBli dan JD.ID. Ia menambahkan, tahun ini akan fokus pada peluncuran prouduk baru yang inovatif serta berinvestasi lebih banyak pada A&P pada kuartal III dan IV 2021 mendatang. Tahun ini, KEJU menyiapkan dana capex sebesar Rp50 miliar yang berasal dari dana internal untuk pengembangan sistem informasi teknologi dan logistik
e-commerce. Lebih jauh, peningkatan kinerja KEJU juga tercetak pada lini aset dan ekuitas masing-masing sebesar 4,15% atau sebesar Rp702,81 miliar dan 8,49% atau Rp478,36 miliar secara YTD. Adapun liabilitas menurun 4,04% menjadi Rp478,36 miliar YTD. "Pencapaian Perseroan ini turut berkontribusi dalam meningkatkan penjualan pada laporan keuangan konsolidasian Garudafood, selaku induk usaha Perseroan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .