KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen keju merek Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk (
KEJU) menyiapkan dana belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 20 miliar pada 2023. Peter Wiradjaja, Direktur Mulia Boga Raya menyampaikan, capex KEJU pada tahun ini difokuskan untuk keperluan yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas perusahaan. Saat ini, beberapa fasilitas mesin produksi pada pabrik KEJU yang berada di Bekasi, Jawa Barat masih ada yang berformat manual. “Mesin-mesin ini tentu akan kami ganti dengan mesin berbasis otomatisasi,” kata dia dalam paparan publik, Rabu (12/4).
Baca Juga: Mulia Boga Raya (KEJU) Targetkan Pertumbuhan Kinerja Single Digit pada 2023 Selain itu, capex KEJU pada tahun ini juga ditujukan untuk peningkatan kapasitas gudang milik perusahaan. Tahun lalu, berhasil membuka gudang baru di Cikarang, Jawa Barat sehingga memangkas beban sewa yang harus ditanggung anak usaha PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (
GOOD) tersebut. Terkait kinerja, memasuki tahun 2023 pihak KEJU menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih masih di kisaran
single digit. Hal ini berkaca pada kondisi pasar keju nasional yang masih menantang seiring perubahan perilaku masyarakat di tengah transisi dari pandemi menuju endemi. Tantangan lainnya bagi KEJU adalah fluktuasi harga bahan baku keju. Tahun lalu KEJU cukup terdampak oleh tren kenaikan harga bahan baku yang terjadi secara global. Tingginya harga bahan baku tentu menambah beban produksi KEJU, sehingga ujung-ujungnya mempengaruhi margin keuntungan perusahaan tersebut.
Asal tahu saja, seluruh bahan baku KEJU masih harus diimpor dari luar negeri. KEJU mengimpor bahan baku atau produk setengah jadi berupa keju natural untuk diolah kembali menjadi berbagai varian keju. Alasan KEJU masih melakukan impor lantaran belum ada keju natural di dalam negeri yang memenuhi spesifikasi produk perusahaan tersebut. Sebagai catatan, penjualan bersih KEJU tumbuh tipis 0,2%
year on year (YoY) menjadi Rp 1,04 triliun pada 2022. Namun, laba bersih KEJU turun 19,31% YoY menjadi Rp 117 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .