KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen Keju Cheddar di Indonesia dengan merek utama Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk (
KEJU), optimistis penjualan selama momentum Ramadan dan lebaran tahun ini akan ikut mengerek kinerja perusahaan di tahun 2022. Direktur Utama Mulia Boga Raya, Bobby K Gandasaputra mengemukakan, KEJU sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan selama periode Ramadan. Salah satunya dengan kenaikan produksi. "Perseroan juga sudah mengantisipasi dengan kenaikan produksi kami dan kami berantisipasi untuk tumbuh dobel digit di periode ini," ujar Bobby, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (29/3).
Baca Juga: Penjualan Tembus Rp 1 Triliun, Begini Kata Manajemen Mulia Boga Raya (KEJU) Dia menuturkan, periode Ramadan dan Lebaran setiap tahunnya selalu berkontribusi besar terhadap penjualan perusahaan di berbagai channel. Tak terkecuali di tahun lalu, meskipun dalam keadaan pandemi, penjualan selama Ramadan dan Lebaran 2021 tetap mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasa. Nah, dengan kondisi pandemi di tahun 2022, yang terpantau sudah membaik dibandingkan dua tahun terakhir, membuat KEJU semakin optimistis dapat meraup pertumbuhan positif selama periode Ramadan dan Lebaran kali ini. Sebagai gambaran, saat ini KEJU mendistribusikan produknya ke berbagai channel, mulai dari channel General Trade (GT), Food Service, Modern Trade (MT), dan juga channel penjualan online atau
e-commerce. Sepanjang 2021, penjualan bersih Mulia Boga Raya tercatat mencapai Rp 1,04 triliun sepanjang tahun 2021. Angka ini tumbuh 8,43% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp 961, 21 miliar. Capaian penjualan bersih KEJU di tahun 2021, ditopang oleh penjualan keju blok yang mencapai Rp 887,40 miliar. Kemudian disusul oleh penjualan keju lembaran dan lain-lain, masing-masing senilai Rp 141,38 miliar dan Rp 13,51 miliar. Dengan begitu, perusahaan pun berhasil meraup laba tahun berjalan hingga Rp 144,70 miliar pada tahun lalu. Jumlah ini meningkat 19,58% dari tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp 121 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .