Multi Agro Gemilang Plantation (MAGP) akan bangun PKS di Kalimantan Barat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk berencana menambah areal perkebunan dan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru di Kalimantan Barat. Untuk itu, emiten sawit berkode saham MAGP tersebut berencana mencari sumber pendanaan dari lembaga keuangan bank/non bank maupun investor strategis guna mendukung tujuan tersebut.

Wakil Direktur MAGP, Shiddiq Yanuar Robbani mengatakan, pemilihan lokasi di Kalimantan Barat mempertimbangkan peluang bisnis yang ada di lokasi tersebut.

“Saat ini (di Kalimantan Barat) kami sudah ada tertanam sawit seluas 4.370 hektar, dan di sekelilingnya itu banyak kebun-kebun dan masih jarang ada pabrik pengolahan kelapa sawit di sekitar situ, jadi ini merupakan peluang yang bagus bagi kami,” terang Shiddiq dalam acara paparan publik yang disiarkan secara virtual, Rabu (31/3).


Rencananya, PKS baru di Kalimantan Barat akan memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 30 ton per jam. Agenda pembangunan PKS anyar ini diperkirakan bakal memakan dana investasi sekitar Rp 120 miliar.

Nantinya, PKS baru di Kalimantan akan melengkapi dua PKS eksisting MAGP. Asal tahu, saat ini MAGP telah memiliki PKS berkapasitas 45 ton per jam di Aceh melalui entitas anak usaha, yaitu PT Boswa Megalopolis, dan PKS berkapasitas 30 ton per jam di Kalimantan Tengah melalui entitas anak usaha, yakni PT Meta Epsi Agro.

Baca Juga: Memanfaatkan peluang besar ekspor produk olahan kelapa Indonesia

Dengan demikian, setelah PKS baru di Kalimantan Barat selesai dibangun nanti, MAGP secara konsolidasi akan memiliki 3 pabrik dengan total kapasitas 105 ton per jam.

Harapan MAGP, perusahaan bisa segera mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan maupun investor strategis dan bisa mulai merealisasi pembangunan PKS baru di akhir tahun 2021. Perkiraan Shiddiq, proses pembangunan PKS anyar akan memakan waktu 1-1,5 tahun. “Kita sudah tentukan lokasinya, tinggal kita lakukan pembangunannya di sana,” papar Shiddiq.

Sejauh ini, MAGP belum merilis laporan keuangan setahun penuh untuk tahun buku 2020. Namun, mengutip  laporan keuangan interim perusahaan, MAGP tercatat memiliki ekuitas sebesar Rp 328,68 miliar serta liabilitas sebesar Rp 954,66 miliar per 30 September 2020 lalu. 

Hitungan Kontan.co.id, MAGP memiliki rasio utang terhadap  modal atau debt to equity ratio (DER) sebesar 290,45% per 30 September 2020 lalu.

Sementara itu, kas dan bank akhir periode MAGP per 30 September 2020 lalu tercatat sebesar Rp 922,74 juta. Angka tersebut naik 163,13% dari posisi kas dan bank awal periode untuk tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 350,66 juta.

Selanjutnya: Menilik dampak kenaikan harga komoditas energi terhadap penerimaan negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .