JAKARTA. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (MAG) sudah berancang-ancang mempersiapkan arah bisnis tahun depan. Perusahaan asuransi kerugian yang juga dimiliki oleh PT Panin Insurance ini bersiap masuk pasar ritel dengan lebih serius tahun depan. "Tapi sudah mulai dijajaki pada kuartal akhir tahun ini," kata Herdi Santoso, Chief Operating Officer MAG. Ia bilang, bisnis MAG selama ini sangat terkonsentrasi di segmen korporasi. Sekitar 90% premi MAG merupakan kontribusi dari lini korporasi. Upaya masuk pasar ritel ini merupakan strategi MAG dalam menghadapi persaingan bisnis. Maklum, sejak adanya Surat Edaran Nomor SE-06/D.05/2013 tentang penetapan tarif premi serta ketentuan biaya akuisisi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan harta benda serta jenis risiko khusus meliputi banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami, harga premi asuransi menjadi sama. Karena harga premi menjadi sama, sulit untuk bersaing dari sisi harga. "Jadi sekarang harus memperbaiki layanan untuk menghadapi persaingan. Persaingan dari sisi layanan," kata Herdi.
Multi Artha Guna bidik pasar ritel
JAKARTA. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (MAG) sudah berancang-ancang mempersiapkan arah bisnis tahun depan. Perusahaan asuransi kerugian yang juga dimiliki oleh PT Panin Insurance ini bersiap masuk pasar ritel dengan lebih serius tahun depan. "Tapi sudah mulai dijajaki pada kuartal akhir tahun ini," kata Herdi Santoso, Chief Operating Officer MAG. Ia bilang, bisnis MAG selama ini sangat terkonsentrasi di segmen korporasi. Sekitar 90% premi MAG merupakan kontribusi dari lini korporasi. Upaya masuk pasar ritel ini merupakan strategi MAG dalam menghadapi persaingan bisnis. Maklum, sejak adanya Surat Edaran Nomor SE-06/D.05/2013 tentang penetapan tarif premi serta ketentuan biaya akuisisi pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan harta benda serta jenis risiko khusus meliputi banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami, harga premi asuransi menjadi sama. Karena harga premi menjadi sama, sulit untuk bersaing dari sisi harga. "Jadi sekarang harus memperbaiki layanan untuk menghadapi persaingan. Persaingan dari sisi layanan," kata Herdi.