Multi Bintang Indonesia (MLBI) capai pertumbuhan pendapatan 8% di tahun 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk berhasil meraup pertumbuhan pendapatan sebesar 8% di angka Rp 3,65 triliun di tahun 2018. Sebelumnya, perusahaan berkode saham MLBI ini mendapatkan Rp 3,39 triliun pada 2017.

Perseroan juga berhasil meningkatkan laba usaha sebanyak 5% dibandingkan tahun 2017, di angka Rp 1,65 triliun. Sementara dividen final untuk periode 2018 adalah sebesar Rp 536 per saham, angka tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (23/4) di Jakarta.

Persetujuan RUPS juga termasuk menentukan nilai dividen interim sebesar Rp 47 per saham, sehingga total dividen adalah sebesar Rp 583 per saham (total pembayaran dividen sebesar Rp 1,23 triliun).


“Dengan bangga kami menginformasikan bahwa kami telah berhasil untuk terus “mengembangkan cakrawala kami” melalui berbagai langkah penting yang kami ambil di tahun 2018,” kata Michael Chin, Presiden Direktur MLBI dalam siaran persnya, Rabu (24/4).

Peningkatan ini terjadi karena permintaan konsumen yang meningkat pada kuartal II-2018 sebagai dampak dari kemajuan pariwisata. Pihaknya menemukan kenaikan portofolio juga terjadi pada minuman non-alkohol dan juga kinerja ekspor.

Tahun lalu, Multi Bintang juga berhasil memperluas jangkauan Bir Bintang di pasar ekspor Amerika Serikat dan Korea Selatan. Hal ini meluaskan ekspansi Multi Bintang setelah lama bermain di pasar Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Belanda, dan Inggris. Tahun 2018, Perseroan juga telah mengambil langkah memasuki pasar digital.

Setelah sebelumnya bermitra dengan para pelaku e-grocery, Perseroan juga meluncurkan sebuah aplikasi bernama Toko Bintang, dalam rangka transformasi hubungan Perseroan dengan para pelanggan, di mana proses pemesanan dapat dilakukan secara digital. 

Multi Bintang juga menjadi perusahaan multi-beverage, PT Tirta Prima Indonesia (TPI), anak usaha dari Multi Bintang, yang sejak September 2018 lalu telah memulai produksi seluruh portofolio minuman non-alkohol Perseroan, kini berhasil meraih sertifikasi halal untuk produk soda buah, Fayrouz.

Keseluruhan operasional TPI, termasuk fasilitas produksi dan seluruh komunikasi sepenuhnya mematuhi Standar Jaminan Halal Indonesia.

Sementara di sisi keberlanjutan korporasi, Perseroan juga telah secara resmi mengoperasikan fasilitas biomassa di Sampangagung, yang berhasil memangkas emisi CO2 dari proses produksi hingga 5.000 ton per tahun.

Selanjutnya, limbah dari fasilitas biomassa dapat digunakan sebagai bahan mentah untuk pupuk organik oleh para petani lokal, sehingga meletakkan landasan bagi bergulirnya ekonomi di komunitas sekitar. Fasilitas biomassa ini merupakan yang pertama untuk pabrik FMCG di Indonesia.  

“Sejalan dengan tema ulang tahun Perseroan ke-88 yang akan jatuh pada bulan November mendatang, kinerja keuangan kami yang konsisten dan menguntungkan dari seluruh portofolio merupakan suatu bentuk nyata tekad kami untuk selalu meracik kebanggaan di area tempat kami beroperasi,” kata Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .