Multi Bintang (MLBI) bakal dorong segmen produk non-alkohol, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Bintang Tbk (MLBI) mengklaim portofolio produk non-alkoholnya seimbang dengan produk alkoholnya. Adapun ke depannya, manajemen MLBI mengakui akan fokus dalam pengembangan produk-produk non-alkoholnya. 

Presiden Direktur MLBI, Rene Sanchez Valle mengatakan perusahaan selalu mengobservasi tren yang terjadi di tengah konsumen dan pergerakan di pasar untuk memastikan produk apa yang terbaik untuk diberikan ke konsumen. 

"Multi Bintang memiliki portofolio yang seimbang antara produk alkohol dan non-alkohol. Adapun produk non-alkohol sudah berkontribusi hampir 19% ke penjualan MLBI," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (27/11). 


Baca Juga: Penjualan tertekan, Fast Food Indonesia (FAST) merugi Rp 298,34 miliar

Melansir laporan keuangan MLBI di akhir September 2020, kontribusi minuman non-alkohol sebesar 18,7% ke penjualan bersih atau Rp 241,86 miliar. Adapun kontribusi penjualan produk alkohol masih dominan atau senilai Rp 1,04 triliun. 

Ke depannya, lanjut Rene, MLBI berkomitmen untuk fokus pada pengembangan segmen non-alkohol di tahun-tahun mendatang. Menurutnya volume penjualan produk non-alkohol di luar dari ekspektasi perusahaan. 

Sebagai informasi, pada 2014 Multi Bintang melakukan transformasi menjadi perusahaan multi minuman dengan investasi senilai Rp 210 miliar dalam bentuk pabrik minuman non-alkohol di Sampangagung. Pabrik ini pun beroperasi pada Desember 2014. Lalu anak usahanya, PT Tirta Prima Indonesia didirikan pada 2017 untuk mengelola bisnis minuman non-alkohol dan mulai berproduksi secara komersial pada 2018.

Adapun hingga saat ini MLBI mengantongi sejumlah portofolio non-alkohol sebagai berikut, Bintang Zero, Bintang Radler rasa Lemon, serta Bintang Radler rasa blackcurrant and lime. Selain itu, portofolio soft drink-nya Fayrouz tersedia dalam dua rasa dan Green Sands yang tersedia dalam 3 rasa. 

Baca Juga: Suryamas Dutamakmur (SMDM) tengah kembangkan proyek Kingsville

Di tengah situasi pandemi yang menekan sektor Horeka, manajemen MLBI tidak menampik bahwa bisnisnya cukup terdampak dan tertekan. Buktinya saja di kuartal III 2020 penjualannya menyusut hingga minus 48% yoy menjadi Rp 1,3 triliun. Adapun laba bersihnya anjlok hingga -80% yoy menjadi Rp 153 miliar. 

Demi bertahan di tengah situasi pandemi, Renne mengatakan perusahaan melakukan upaya untuk mendekatkan pelanggan dengan produk MLBI, salah satunya dengan memberikan spesial diskon produk Heineken. Di sisi lain, Renne mengungkapkan produk MLBI juga sudah bisa dipesan lewat e-commerce yang mengizinkan menjual produk minol di bawah 5%. "Ke depannya kami juga akan lebih meningkatkan penjualan lewat e-commerce," jelasnya. 

Selanjutnya: Kinerja terpapar Covid-19, Menteng Heritage Realty (HRME) memilih konservatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi