Multi Indocitra (MICE) bidik pertumbuhan pendapatan 20% di tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Multi Indocitra Tbk (MICE) memasang target pertumbuhan pendapatan hingga 20% sepanjang tahun 2019. Target tersebut akan ditopang dengan ekspansi dan penjualan produk baru yang dilakukan oleh perusahaan berkode emiten MICE tersebut.

Sebagai gambaran, pada tahun lalu MICE membukukan penjualan bersih sebesar Rp 637,9 miliar. Meningkat 11,88% dibandingkan penjualan tahun 2017 yang sebesar Rp 570,15 miliar.

Sales & Marketing Direktor MICE Hendro Wibowo menyampaikan, pada tahun pihaknya masih mengandalkan produk-produk Pigeon yang masih memegang sekitar 90% dari total penjualan. Namun, kata Hendro, MICE akan melakukan perluasan segmen dan juga mulai memasarkan sejumlah produk baru.


"Kita ingin memperkuat segmen produk kategori ini (Pigeon) dan kategori lainnya," ungkap Hendro dalam Public Expose yang digelar Kamis (23/5).

Untuk brand Pigeon, Hendro mengungkapkan produk kebutuhan bayi terutama botol dan dot masih menjadi andalan dengan market share sekitar 70%. Di samping memperkuat segmen tersebut, Pigeon menyasar segmen remaja dengan produk kecantikan.

Selain itu, ada juga tiga produk baru yang akan mulai dipasarkan dalam dua bulan ke depan. Yakni Barry M, EVOShave, serta Tena. Hendro mengungkapkan, Barry M merupakan merk kosmetik asal Inggris yang akan mulai didistribusikan pada bulan Mei ini.

Sedangkan EVOShave adalah produk alat cukur produksi Jerman yang akan mulai dipasarkan pada Juni 2019. Selain itu, ada Tena, brand adult diapers dari perusahaan lisensi Swedia yang juga akan dipasarkan pada Juni 2019.

Di samping ketiga produk tersebut, pada tahun 2018 lalu MICE pun telah memasarkan tiga produk lainnya, yakni produk kecantikan Feira dan mainan merk Mattel. Lalu, ada produk lotion kecantikan Kaila yang merupakan milik MICE sendiri.

Selain dengan memasarkan produk baru, sambung Hendro, MICE pun akan mengembangkan anak usaha dibidang distribusi, yakni PT Sinergi Multi Distrindo (SMD). Saat ini, SMD memiliki dua kantor cabang di Makassar dan Bandung.

Meski tak menyebutkan jumlah pastinyanya, tapi Hendro menuturkan bahwa MICE berniat untuk membuka cabang SMD di kota besar lainnya. Nantinya, cabang SMD bisa melakukan kerjasama distribusi dengan produk-produk lokal yang ada di wilayah sekitar.

"Kita membuka peluang untuk mendirikan cabang baru. Kita beri kebebasan sebagai local distribution unit untuk bekerjasama dengan brand lokal," ungkap Hendro.

Tak lupa, pada awal tahun ini MICE pun telah mengakuisisi 51% saham PT Nusapangan Sukses Makmur (NSM) yang bergerak di bidang food services. Akusisi senilai Rp 6 miliar ini ditargetkan bisa ikut menopang kinerja penjualan dan pendapatan MICE.

Menurut Direktur MICE Budiman Gitaloka saat ini NSM masih mengandalkan kontrak food service dengan PT Kereta Api Indonesia. Nantinya, NSM direncanakan bisa mengembangkan lini bisnis produk makanan yang bisa dipasarkan ke pasar modern.

"Namun untuk target (kontribusi dari NSM) masih dalam diskusi internal, yang pasti kita punya harapan tinggi," terang Budiman. Tebar Dividen

Dengan kinerja keuangan yang masih mencatatkan laba, MICE pun berencana untuk membagi dividen. Hendro bilang, jumlahnya sebesar Rp 6 miliar atau Rp 10 per saham.

Asal tahu saja, laba bersih MICE pada tahun lalu sebenarnya mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Laba bersih MICE mengalami penurunan dari Rp 66,62 miliar menjadi Rp 32,99 miliar pada tahun 2018.

Kendati demikian, Hendro mengatakan bahwa hal tersebut lebih disebabkan oleh adanya laba bersih hasil penjualan saham 30% kepemilikan saham di PT Pigeon Indonesia senilai Rp 43,135 miliar. "Selain itu, bisnis baru yang kita persiapkan di 2018 akan tampak hasilnya di tahun 2019," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini