Multifinace Masih Untung Besar Selama Kuartal III 2008



JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance masih mendulang untung besar selama sembilan bulan pertama 2008. Rezeki itu terutama menimpa perusahaan pembiayaan yang berfokus ke sektor konsumsi.

Namun peruntungan perusahaan pembiayaan bisa berbalik arah. Likuiditas yang ketat telah memangkas permintaan kredit. Bahkan, pengelola beberapa multifinance sudah bersiap memangkas target pendapatan.

Ambil contoh PT Mandala Multifinance. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Mandala mendulang laba bersih Rp 86,25 miliar, naik 60,3% dibandingkan tahun 2007. Manajemen optimistis bisa mencapai target laba bersih Rp 100 miliar hingga akhir tahun. "Tapi, saat ini, kami lebih berhati-hati lagi dan terus melihat keadaan," kata Direktur Utama Mandala Multifinance Harryjanto Lasmana, kemarin.


Ia juga mengakui kemungkinan gagal mencapai target penyaluran kredit tahun ini, sebesar Rp 2,2 triliun.

Direktur PT BFI Finance Tbk. Cornellius Henry mengaku lebih realistis jika target pertumbuhan laba dipangkas menjadi 15% dari 20%. Sebab, beban operasional makin tinggi. Hingga akhir September, BFI Finance meraih laba Rp 187,5 miliar, melonjak 31,3% dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba juga dialami PT WOM Finance Tbk. Setelah mencatatkan rugi pada periode sembilan bulan pertama di 2007, WOM akhirnya membukukan laba bersih Rp 26,4 miliar pada September 2008.

Direktur Utama WOM Finance Suwandi Wiratno menyebutkan, pertumbuhan laba ini karena penyaluran kredit naik tinggi. Sampai triwulan ketiga 2008, WOM Finance telah menyalurkan kredit Rp 4 triliun atau naik sekitar 17% dibandingkan 2007. "Ini tak lepas dari kenaikan penjualan motor secara nasional," tambahnya.

Sedangkan pertumbuhan laba bersih Adira Dinamika Multifinance lebih tinggi lagi. Adira mencatat kenaikan laba bersih 86,8% menjadi Rp 693,7 miliar.

Sedangkan PT Buana Finance Tbk. tak berhasil memperbesar laba. Perusahaan multifinance yang mempunyai fokus bisnis ke pembiayaan sewa guna usaha ini mengalami penurunan laba sekitar 25,5% menjadi Rp 46,1 miliar.

Direktur Utama Buana Finance Eko Budi Santoso mengatakan penurunan laba terjadi karena Buana Finance menurunkan bunga pinjaman. Langkah tersebut mereka ayunkan untuk mengantisipasi persaingan dengan perusahaan lain yang menawarkan bunga kredit rendah. "Padahal sumber pembiayaan kami dari perbankan juga berbunga tinggi. Tapi persaingan di bisnis ini begitu ketat, jadi kami terpaksa menurunkan bunga pinjaman," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie