KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Multifinance mulai melirik pembiayaan kendaraan listrik. Salah satu multifnance yang sudah membiayai kendaraan listrik adalah PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Direktur Utama MTF William Francis menyebutkan, tahun lalu MTF sudah menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp 165,9 miliar. “Tumbuh signifikan secara year on year 363,2% dari tahun 2021 sebesar Rp 35,8 miliar,” ujar William.
Ia menyebutkan untuk di tahun ini pembiayaan kendaraan listrik masih memiliki peluang besar untuk berkembang karena peminat kendaraan ramah lingkungan makin meningkat. PT CIMB Niga Auto Finance (CNAF) juga mencatat kenaikan pembiayaan kendaraan listrik. Kalau di tahun 2020 silam, pembiayaan kendaraan listrik CNAF baru senilai Rp 14 miliar. Di tahun 2022 meningkat menjadi Rp 50 miliar. “Pertumbuhan ini berkali-kali lipat,” ujar Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman.
Baca Juga: Adira Finance Bakal Gencar Meningkatkan Pembiayaan Kendaraan Listrik di 2023 Sementara Sekretaris Perusahaan PT BRI Multifinance R. M Taufiq Kurniadihardja mengatakan, selama periode Januari hingga Desember 2022, portofolio pembiayaan kendaraaan listrik BRI Multifinance relatif masih kecil. Baik dari segi jumlah unit, nilai pembiayaan, maupun persentase dibandingkan total piutang pembiayaan. Meskipun masih kecil, Taufiq menyebut, pembiayaan kendaraan listrik BRI Multifinance di tahun 2022 tumbuh cukup signifikan. Cuma tak disebutkan berapa pembiayaan BRI Multifinance ke sektor ini. Ia menambahkan, berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik, termasuk rencana subsidi pembelian kendaraan listrik, diyakini mampu mengangkat permintaan kendaraan ramah lingkungan ini. BRI Finance menargetkan pembiayaan kendaraan listrik bisa mengambil porsi 0,1% dari total portofolio pembiayaan di tahun 2023. Mandiri Utama Finance (MUF) juga mulai masuk pembiayaan kendaraan listrik. Namun, porsinya masih kecil. Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley S. Atmadja mengatakan, untuk ke depannya, MUF akan mengikuti perkembangan dari kendaraan listrik di pasar Indonesia. “Pasar masih kecil dan produk belum banyak,” ujar Stanley.
Hal serupa disampaikan Harjanto Tjitohardjojo, Direktur Utama Clipan Finance. Ia menyebutkan ada beberapa pertimbangan untuk bisa membiayai lebih besar lagi ke mobil listrik. Misalnya, adanya pabrik mobil listrik di Indonesia. Karena dengan adanya pabrik mobil listrik menunjukan keseriusan bisnis di mobil ramah lingkungan ini.
Baca Juga: Bunga Bank Naik, Multifinance Gencar Menerbitkan Obligasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat