JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) mematok bunga kredit sepanjang kuartal I 2012 lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2011. Kebijakan ini tergolong aneh karena biaya dananya semakin murah. Namun, para pelaku industri multifinance berdalih kenaikan bunga pembiayaan tersebut bertujuan mengantisipasi lonjakan biaya pada tahun ini. Salah satu indikator penurunan biaya dana itu terlihat dari bunga obligasi yang diterbitkan perusahaan multifinance sebagai sumber pendanaannya. PT BFI Finance Indonesia Tbk misalnya, hanya menanggung kupon 9,5%-10,5% untuk penerbitan surat utang jangka menengah (MTN) Rp 225 miliar pada 25 Januari lalu. Ini lebih rendah dibandingkan obligasi Rp 420 miliar yang diterbitkan mereka pada Juli tahun lalu sebesar 9%-11%. "Kupon surat utang juga lebih murah 1%-2% dibandingkan bunga pinjaman bank," kata Cornelius Henry Kho, Direktur BFI Finance, kemarin (9/5). Masalahnya, selisih bunga itu belum cukup mempengaruhi bunga pembiayaan. Sebab, sebagian besar sumber pendanaan BFI Finance berasal dari pinjaman bank. Surat utang hanya berkontribusi 10% dari total pendanaan. Alhasil, beban bunga pinjaman dari perbankan pada kuartal I 2012 mencapai Rp 72,26 miliar atau naik 45,77% dibandingkan periode sama 2011.
Multifinance antisipasi kenaikan biaya
JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) mematok bunga kredit sepanjang kuartal I 2012 lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2011. Kebijakan ini tergolong aneh karena biaya dananya semakin murah. Namun, para pelaku industri multifinance berdalih kenaikan bunga pembiayaan tersebut bertujuan mengantisipasi lonjakan biaya pada tahun ini. Salah satu indikator penurunan biaya dana itu terlihat dari bunga obligasi yang diterbitkan perusahaan multifinance sebagai sumber pendanaannya. PT BFI Finance Indonesia Tbk misalnya, hanya menanggung kupon 9,5%-10,5% untuk penerbitan surat utang jangka menengah (MTN) Rp 225 miliar pada 25 Januari lalu. Ini lebih rendah dibandingkan obligasi Rp 420 miliar yang diterbitkan mereka pada Juli tahun lalu sebesar 9%-11%. "Kupon surat utang juga lebih murah 1%-2% dibandingkan bunga pinjaman bank," kata Cornelius Henry Kho, Direktur BFI Finance, kemarin (9/5). Masalahnya, selisih bunga itu belum cukup mempengaruhi bunga pembiayaan. Sebab, sebagian besar sumber pendanaan BFI Finance berasal dari pinjaman bank. Surat utang hanya berkontribusi 10% dari total pendanaan. Alhasil, beban bunga pinjaman dari perbankan pada kuartal I 2012 mencapai Rp 72,26 miliar atau naik 45,77% dibandingkan periode sama 2011.