JAKARTA. Ceruk pendapatan industri pembiayaan dalam negeri akan semakin lebar. Sebab, rencananya di pertengahan tahun nanti, selain memasarkan produk asuransi gabungan antara perusahaan pembiayaan (multifinance) dan asuransi yang disebut financassurance, industri ini juga bisa memasarkan reksadana. "Kelompok kerja (pokja) lagi menyusunnya. Tak hanya financassurance, kalau kerja sama dengan capital market bisa jual reksadana. Pokoknya berbasis komisi," ujar Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Menurutnya, pokja yang terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan serta anggota APPI tersebut sedang merumuskan produk apa saja yang dapat dijual dengan sistem fee based. Sehingga, mereka belum mengetahui multifinance yang berminat menggarap ceruk ini. Begitu pula dengan perusahaan asuransi dan manajer investasi mana saja yang ingin ikut andil. Yang jelas, jika rencana tersebut berhasil diluncurkan pada awal semester dua tahun 2015, industri pembiayaan siap menyambut angin segar tersebut. Sebelumnya, Efrinal Sinaga, Sekretaris Jenderal APPI sekaligus ketua pokja tersebut menjelaskan, para pelaku IKNB tanah air sedang merumuskan inovasi baru dengan konsep branchless alias jaringan kantor tanpa kantor. Artinya, di pertengahan tahun nanti, para pelaku IKNB baik perusahaan asuransi, multifinance, penjaminan, dan sebagainya dapat menjual produk IKNB lainnya. Salah satu produk yang sedang disiapkan adalah financassurance. Ia mengaku, saat ini, pokja tersebut sedang membahas produk apa saja yang dapat dijual, bentuk produk, besaran komisi, hingga aturan main dalam menjalankan kerja sama ini. Di sisi lain, lanjut Efrinal, karena mereka ingin menjual sesuatu yang bersifat multi produk, maka harus ada sistem yang mendukung, misalnya multi kanal. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Multifinance bisa jualan reksadana
JAKARTA. Ceruk pendapatan industri pembiayaan dalam negeri akan semakin lebar. Sebab, rencananya di pertengahan tahun nanti, selain memasarkan produk asuransi gabungan antara perusahaan pembiayaan (multifinance) dan asuransi yang disebut financassurance, industri ini juga bisa memasarkan reksadana. "Kelompok kerja (pokja) lagi menyusunnya. Tak hanya financassurance, kalau kerja sama dengan capital market bisa jual reksadana. Pokoknya berbasis komisi," ujar Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Menurutnya, pokja yang terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan serta anggota APPI tersebut sedang merumuskan produk apa saja yang dapat dijual dengan sistem fee based. Sehingga, mereka belum mengetahui multifinance yang berminat menggarap ceruk ini. Begitu pula dengan perusahaan asuransi dan manajer investasi mana saja yang ingin ikut andil. Yang jelas, jika rencana tersebut berhasil diluncurkan pada awal semester dua tahun 2015, industri pembiayaan siap menyambut angin segar tersebut. Sebelumnya, Efrinal Sinaga, Sekretaris Jenderal APPI sekaligus ketua pokja tersebut menjelaskan, para pelaku IKNB tanah air sedang merumuskan inovasi baru dengan konsep branchless alias jaringan kantor tanpa kantor. Artinya, di pertengahan tahun nanti, para pelaku IKNB baik perusahaan asuransi, multifinance, penjaminan, dan sebagainya dapat menjual produk IKNB lainnya. Salah satu produk yang sedang disiapkan adalah financassurance. Ia mengaku, saat ini, pokja tersebut sedang membahas produk apa saja yang dapat dijual, bentuk produk, besaran komisi, hingga aturan main dalam menjalankan kerja sama ini. Di sisi lain, lanjut Efrinal, karena mereka ingin menjual sesuatu yang bersifat multi produk, maka harus ada sistem yang mendukung, misalnya multi kanal. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News