Multifinance diprediksi tidak akan terlalu agresif kerja sama dengan fintech lending



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance diprediksi tidak akan terlalu agresif bekerja sama dengan fintech lending untuk menggejot penyaluran pembiayaan tahun ini. Sebab, multifinance masih fokus memulihkan bisnis pembiayaan serta memanfaatkan teknologi digital untuk menopang bisnis.

Semisal, PT BCA Finance, untuk sementara belum berencana melanjutkan kerja sama dengan fintech. Padahal sebelumnya, perusahaan pembiayaan ini sempat menggandeng Vospay. "Sementara belum lanjut karena volume kecil dan konsisi belum normal," kata Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim, kepada Kontan, Jumat (22/1). 

Di sisi lain, BCA Finance justru menggarkan dana Rp 80 miliar untuk menggenjot pembiayaan secara digital ke depan. Walaupun hingga saat ini kontribusi pembiayaan dari kanal digital masih kecil. 


Senada, Adira Finance juga gencar melakukan digitalisasi dalam proses bisnisnya. Itu menjadi upaya perusahaan untuk meningkakan pembiayaan multiguna yangs empat turun 25% pada 2020 akibat Covid-19. 

Baca Juga: Berkat Restrukturisasi, Sejumlah Perusahaan Mutifinance Mampu Menahan NPL di Bawah 2%

"Kami melakukan transformasi digital dan otomatisasi bisnis proses yang berkelanjutan untuk memenuhi ekspektasi customer dan dealer rekanan, serta mendukung peningkatan bisnis," jelas Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila.

Tren digitalisasi ini telah dipercepat dengan adanya pandemi. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyarankan industri untuk  investasi ke platform digital, melakukan efisiensi dan menggenjot produktivitas, merekrut orang kompeten untuk meningkat produktivitas serta mengeluarkan inovasi baru.

Hal ini dibarengi pemanfaatan teknologi seperti slik, rapindo dan biro kredit akan memperbaiki kualitas kredit. "Perbaikan kualitas pembiayaan pasti akan menjadi lebih baik. Kemudian bank juga lebih percaya (memberikan pinjaman ke multifinance)," terangnya. 

Dengan berbagai strategi itu, ia memperkirakan pembiayaan tahun ini bisa tumbuh 5% karena didorong penjualan kendaraan bermotor. Selain itu, kebijakan relaksasi dari otoritas juga menopang bisnis pembiayaan di 2021. 

Selanjutnya: Dibanding spin off, sejumlah bank menilai UUS lebih efisien

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .