JAKARTA. Perusahaan pembiayaan mulai menjajal peruntungan baru dengan menyalurkan pembiayaan di luar sektor otomotif. Beberapa sektor yang baru digarap oleh perusahaan pembiayaan diantaranya pembiayaan di sektor produktif seperti maritim, kredit usaha rakyat (KUR) dan ekonomi kreatif. Minat multifinance ini juga didorong dari program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) untuk menyalurkan kredit produktif. Maklum, selama ini penyaluran pembiayaan paling besar dari pembiayaan konsumsi. Hingga Desember 2015, penyaluran pembiayaan konsumen mencapai Rp 247,06 triliun. Jumlah ini memenuhi 68% dari total penyaluran sepanjang 2015, Rp 363,27 triliun.
Salah satu perusahaan pembiayaan yang ikut menyalurkan kredit produktif adalah PT Federal Internasional Finance (FIF). Anak usaha Grup Astra ini sudah ditunjuk sebagai penyalur KUR. Presiden Direktur FIF Suhartono mengatakan, FIF sangat antusias dalam menjalankan program penyaluran KUR ini. Bagi FIF ini menjadi pengalaman baru. Karena alasan itu pula, dia tidak berani memasang target terlampau besar. "Dalam proses awal, kami berharap dapat menyalurkan KUR sebesar Rp 300 miliar. Angka ini mungkin bisa lebih besar lagi jika perkembangannya positif," kata dia. Skala masih kecil Selain menyalurkan KUR, FIF juga ikut membiayai sektor maritim. Sejak November 2015, anak usaha FIF yakni FIF Spektra telah masuk dalam konsorsium pembiayaan kemaritiman. Darwan Tirtayasa, Direktur Utama FIF Spektra mengatakan, pihaknya berkomitmen menggelontorkan pembiayaan maritim Rp 50 miliar dalam 12 bulan atau hingga bulan November 2016. "Kami tidak menargetkan pembiayaan setiap bulannya," ujar dia. Hingga saat ini, FIF Spektra baru menyalurkan kredit modal kerja dengan skala kecil yakni sebesar Rp 5 juta-Rp 20 juta per nelayan. Kredit tersebut untuk membeli jaring, perbaikan kapal, renovasi tempat usaha pengelolaan ikan hingga
cold storage. Dalam tiga bulan ini, FIF Spektra telah menggelontorkan pembiayaan maritim Rp 500 juta. Namun, kontribusi pembiayaan produktif itu masih mini dibanding total pembiayaan FIF. Catatn saja, FIF menargetkan total penyaluran kredit Rp 29 triliun di tahun ini. Multifinance lain yang ikut menyalurkan pembiayaan produktif adalah PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif Finance). Perusahaan ini ikut menyalurkan kredit koperasi dan usaha mikro kecil menengah serta ekonomi kreatif.
A. Indra Nurhari, Direktur Alif Finance bilang lebih mudah menyalurkan pembiayaan untuk sektor tersebut. Sebab sebelumnya, perusahaan pembiayaan ini pernah menyalurkan pembiayaan di sektor itu. Saat ini, Alif Finance telah membiayai sektor ekonomi kreatif seperti fashion, percetakan, kuliner dan teknologi informasi (IT). Tahap awal, Alif Finance menganggarkan penyaluran pembiayaan Rp 60 miliar untuk dua sektor. Angka ini 10% hanya dari total pembiayaan baru tahun ini Rp 600 miliar. Selain dua perusahaan tersebut, sejatinya ada beberapa multifinance yang ikut dalam penyaluran pembiayaan produktif. Pada penyaluran KUR, OJK menunjuk FIF, Adira Finance, BCA Finance, MNC Finance dan Mega Finance. Namun mereka mengaku belum memiliki target khusus untuk penyaluran KUR. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan