Multifinance geber kredit saat Ramadan



JAKARTA. Ramadan sepertinya akan menjadi bulan penuh berkah bagi perusahaan pembiayaan (multifinance). Pada bulan tersebut, multifinance telah mempersiapkan strategi bisnis demi mengerek pembiayaan kendaran. Sebulan ke depan, manajemen multifinance optimistis pembiayaan kendaraan dapat tumbuh hingga 20% dibandingkan bulan-bulan normal, meskipun belakangan ini kredit kendaraan sepi akibat aturan uang muka sebesar 20%-25%.

Willy S. Dharma, Direktur Utama PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance), mengatakan, sebulan terakhir industri multifinance mengalami stres karena pemberlakuan aturan uang muka. Nah, bulan Ramadan diyakini menjadi obat stres. "Permintaan kendaraan bermotor biasanya meningkat saat bulan puasa atau menjelang lebaran," kata Willy lusa kemarin.

Manajemen Adira Finance menargetkan, pembiayaan sepanjang bulan puasa mencapai Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun, atau tumbuh 15% dibanding bulan biasa. Di PT Bima Multifinance (Bima Finance) malah mematok target lebih tinggi, sebesar 20% lebih.


"Bahkan, kami yakin target pembiayaan tahun ini Rp 1,7 triliun bisa tercapai pada bulan puasa ini," jelas Ninoy T. Matheus. Sepanjang semester I, Bima Finance sudah menyalurkan pembiayaan Rp 1 triliunan, tumbuh 63% dibanding periode sama tahun lalu hanya Rp 610 miliar. Namun, manajemen Bima Finance belum ingin merevisi target pembiayaan tahun ini. Soalnya, pasca lebaran, permintaan kredit kendaraan bermotor selalu melemah kembali.

Adu strategi

Memanfaatkan momentum Ramadan, pelaku mulitifnance sudah menyiapkan berbagai strategi. Adira Finance akan mengoptimalkan kerjasama dengan 9.000 diler sepeda motor di seluruh Indonesia. Mereka juga memanfaatkan data base nasabah yang berjumlah sekitar 3,7 juta orang untuk ditawarkan kembali pembiayaan kendaraan baru. "Kami tawarkan repeat order, dengan persyaratan lebih mudah dan proses lebih cepat" terang Willy.

Bima Finance memilih mempergencar promosi di media massa. Mereka juga memasang 100 spanduk di sekitar jalur mudik. Strategi lain, Bima Finance juga berencana untuk memberikan marchandise seperti sarung, alat sholat hingga kopiah kepada debitur baru sepanjang di bulan Ramahdan. "Kami tahan rencana untuk membangun kantor cabang dengan mengoptimalkan pembiayaan dari tiap kantor-kantor perwakilan di Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan," kata Ninoy.

Mengoptimalkan kantor perwakilan di beberapa daerah kata Ninoy sebagai langkah untuk mengembangkan bisnis pembiayaan kendaraan niaga perseroan. Jika, pembiayaan mobil dan motor di Bima Finance terus mengalami penurunan, perseroan berencana akan memperbesar pembiayaan kendaraan niaga.

Asal tahu saja, perayaan lebaran tahun lalu jatuh pada akhir Agustus. Sebulan sebelumnya, permintaan kendaraan mencapai jumlah tertinggi. Bulan Juli, penjualan sepeda motor mencapai 737.809 unit, jauh di atas rata-rata bulanan 667.711 armada, sedang mobil sebanyak 89.056 unit, lebih besar dari rata-rata bulanan 74.513 kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto