JAKARTA. Perusahaan pembiayaan alias multifinance melirik potensi pembiayaan syariah. Tahun ini, sejumlah multifinance akan lebih masif mendorong pertumbuhan bisnis syariahnya.Ini pula yang dilakukan Amitra, brand pembiayaan syariah PT Federal Internasional Finance (FIF). Zulkarnaen Prasetya, Presiden Direktur Amitra mengatakan, pihaknya baru mulai menjalankan pembiayaan
full syariah pada kuartal II tahun 2016. Di tahun lalu, Amitra menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp 100 miliar.Tahun ini, Amitra beroperasi penuh dan menargetkan pertumbuhan pembiayaan berlipat. "Kami berharap dapat menorehkan pembiayaan sebesar Rp 720 miliar. Utamanya akan ditopang melalui pembiayaan umrah dan haji," kata Zulkarnaen kepada KONTAN, Kamis (9/3).
Ia bilang, total pembiayaan baru Amitra hingga Februari 2017 sebesar lebih dari Rp 100 miliar. Khusus umrah dan haji, Amitra menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 20 miliar per bulan atau Rp 240 miliar selama setahun. Selain perjalanan religi, Amitra juga menggelontorkan pembiayaan multiguna meliputi pendidikan, renovasi rumah, kesehatan serta perjalanan halal dengan destinasi halal. Ada pula pembiayaan modal kerja yang menyasar pada pelaku usaha kecil menengah dengan plafon pinjaman antara Rp 10 juta hingga Rp 25 juta. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) tidak mau ketinggalan memacu pembiayaan syariah. Lewat unit usaha syariah (UUS), Adira membukukan pembiayaan sebesar Rp 8,4 triliun di 2016. Porsi pembiayaan syariah itu mencapai 27% dari total pembiayaan Adira yang mencapai Rp 30,9 triliun. I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance menuturkan, penyumbang transaksi syariah berasal dari pembiayaan motor dan umrah. Tahun ini, Adira menargetkan pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 25% menjadi Rp 10,4 triliun. Sementara Arya Suprihadi, Direktur Keuangan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) bilang, tahun lalu Mandiri Tunas Finance belum membuka pembiayaan syariah. Tahun 2017 ini, MTF mulai melayani pembiayaan syariah lewat kerjasama dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Nantinya, seluruh aset pembiayaan dibukukan di Bank Syarian Mandiri. Adapun peran Mandiri Tunas Finance adalah pihak yang memproses pembiayaan syariah. I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance menuturkan, penyumbang transaksi syariah berasal dari pembiayaan motor dan umrah. Tahun ini, Adira menargetkan pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 25% menjadi Rp 10,4 triliun. Sementara Arya Suprihadi, Direktur Keuangan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) bilang, tahun lalu Mandiri Tunas Finance belum membuka pembiayaan syariah. Tahun 2017 ini, MTF mulai melayani pembiayaan syariah lewat kerjasama dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
Nantinya, seluruh aset pembiayaan dibukukan di Bank Syarian Mandiri. Adapun peran Mandiri Tunas Finance adalah pihak yang memproses pembiayaan syariah.rumah-rumah skala kecil dan dari program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dadang berharap, belanja infrastruktur bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri. Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika Indra Baruna mengatakan, tahun ini perolehan premi masih punya kesempatan untuk tumbuh. Sebab, penjualan otomotif diprediksi akan naik meski tidak terlalu tinggi. Lini bisnis asuransi kendaraan sendiri akan tetap jadi tulang punggung anak usaha Bank Danamon ini dalam berbisnis dengan kontribusi masih di atas 50%. Terbesar kedua ada asuransi properti dengan porsi di kisaran 20%. Dan sisanya dari sumbangan lini bisnis lain. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini