Multifinance gencar cari pendanaan



JAKARTA. Di awal tahun ini, beberapa perusahaan pembiayaan mulai gencar cari utangan. Bentuknya bermacam-macam, ada yang berupa pinjaman perbankan, menerbitkan surat utang atau keduanya.Langkah ini merupakan salah satu strategi menggalang pendanaan agar bisa memperbesar penyaluran pembiayaan. Wajar saja, tahun ini industri multifinance memprediksi penyaluran pembiayaan akan tumbuh sekitar 15%.Salah satu multifinance yang berutang itu adalah Summit Oto Finance, yang baru saja mendapatkan pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) sebesar US$ 200 juta. Rinciannya, pinjaman jenis A bertenor lima tahun senilai US$ 25 juta ,yang bersumber langsung dari IFC. Kemudian, pinjaman jenis B senilai US$ 175 juta, bertenor tiga tahun, berasal dari perbankan lokal dan melalui bantuan IFC.Pinjaman itu mengalir ke ekspansi pembiayaan. Tahun ini, Oto Finance menargetkan pembiayaan Rp 9,5 triliun atau setara 1,1 juta unit sepeda motor. "Ini tumbuh 17% dari tahun lalu yang hanya membiayai 940.000 kendaraan motor baru dan bekas," kata Presiden Direktur Oto Finance Djohan Marzuki, usai penandatanganan kerjasama dengan IFC, Senin (2/1).Sementara Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Wom Finance) memilih mencari utangan melalui bursa. Multifinance ini menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun. Selain itu, mereka juga akan mencari pinjaman dana dari perbankan. Terutama dari sang induk, Bank International Indonesia (BII). "BII memasok 65%-70% kebutuhan pendanaan kami," kata Presiden Direktur WOM Finance Suwandi Wiratno.Sementara, pendanaan dari obligasi dan bank-bank lain mencapai 20%. Sedang sisanya berasal dari kas internal. Bank lain yang akan memberi pinjaman ke WOM antara lain ank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri sekitar Rp 800 miliar. "Dari BCA masih proses, nilainya lebih dari Rp 200 juta," papar Suwandi.WOM membutuhkan banyak pendanaan, sebab tahun ini menargetkan pembiayaan Rp 9 triliun, tumbuh 23% dari pencapaian 2010 yang diperkirakan Rp 7,3 triliun.Target tersebut setara kredit ke 710 unit motor. Jumlah itu meningkat 15% dari pencapaian 2010 sekitar 620 unit. "Agar target tercapai, kami akan ekspansi ke luar Jawa dengan menambah 47 cabang," tandas Suwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: