KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki awal tahun 2018, penerbitan obligasi perusahaan multifinance mulai semarak. Beberapa perusahaan pembiayaan ada yang lebih dulu merilis obligasi. Namun ada juga yang tengah berancang-ancang. Maklum jelang perubahan tren arah suku bunga, kuartal I memang menjadi waktu tepat untuk merilis obligasi. Selain itu, perusahaan pembiayaan juga bersiap mendanai penyaluran kredit di 2018. Salah satu perusahaan yang telah menawarkan obligasi adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). Perusahaan ini menawarkan obligasi Rp 2,16 triliun.
Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) III yang nilainya Rp 5 triliun. Dari jumlah itu, BFIN telah menggunakan sebagian yakni Rp 2,83 triliun. Sehingga, tahun ini BFI Finance masih memiliki opsi merilis Rp 2,16 triliun. Sisa plafon tersebut akan mulai ditawarkan pada 26 Februari 2018 sampai 1 Maret 2018. Direktur IT dan Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, penerbitan obligasi tersebut digunakan untuk menopang penyaluran pembiayaan di tahun ini. Hingga akhir 2018, BFI Finance menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp 17,16 triliun, tumbuh 20% dari realisasi tahun lalu Rp 14,3 triliun. "Pertimbangan kami rilis di awal tahun memang setiap tahunnya BFI Finance selalu menerbitkan obligasi di awal tahun apabila market sedang bagus dan itu sesuai dengan rencana kerja kami," kata Sudjono kepada KONTAN, akhir pekan lalu. PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) juga sudah menawarkan obligasi di tahun ini. Menurut CEO IMFI Gunawan Effendi, dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) III tahap II, IMFI awalnya hanya menawarkan obligasi Rp 750 miliar. Namun, penawaran yang masuk oversubscribed sampai 1,7 kali. "Setelah penetapan bunga, nilai obligasi yang disetujui untuk diterbitkan sebesar Rp 1,082 triliun," ujar Gunawan. Obligasi tersebut diterbitkan ke dalam tiga seri, yaitu seri A 370 hari dengan kupon 6,8%, seri B bertenor tiga tahun dengan kupon 7,9% dan seri C bertenor lima tahun dengan kupon 8,15%. Sumber pendanaan Indomobil Finance kini dari obligasi dan pinjaman bilateral masing-masing menyumbang 20%, lalu pinjaman sindikasi sekitar 38%, sisanya dari ekuitas. "Kami rilis di awal tahun sebagai penambah likuiditas untuk modal kerja bisnis pembiayaan," kata Gunawan. Tak mau kalah, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga bersiap merilis surat utang di awal tahun ini.
Direktur WOM Finance Zacharia Susantadiredja mengatakan, sumber dana WOM Finance di tahun lalu Rp 6,3 triliun, terdiri dari pinjaman bank sebesar Rp 3,2 triliun dan pinjaman obligasi Rp 3,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 5,3 triliun. Hal ini mencerminkan bahwa tingkat kepercayaan stakeholder terhadap eksistensi WOM Finance dalam memberikan pelayanan, terus meningkat dari waktu ke waktu. Lagi pula, gearing ratio WOM Finance terjaga pada tingkat 5,7 kali. "Kami berencana untuk menerbitkan Obigasi Berkelanjutan WOM Finance II Tahap IV di kuartal I tahun 2018 untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan," kata Zacharia. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk juga bersiap merilis surat utang senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi ini merupakan bagian penerbitan Rp 3 triliun-Rp 4 triliun di 2018. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sofyan Hidayat