KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance masih tetap mengandalkan pendanaan dari luar negeri. Kondisi rupiah yang masih terus tertekan belum membuat multifinance membuang rencana mendapatkan pendanaan dari luar negeri. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Juni 2018 ini outstanding pendanaan dari luar negeri industri mencapai Rp 92,2 triliun. Jumlah ini meningkat 8,9% dari posisi periode sama di tahun lalu yang mencapai Rp 84,6 triliun. Dari seluruh total pendanaan multifinance, 25,9% berasal dari luar negeri, sisanya datang dari pinjaman dalam negeri dan penerbitan surat berharga. Direktur BFI Finance Sudjono mengakui, kondisi nilai tukar rupiah memang bisa mempengaruhi pendanaan dari luar negeri. Namun menurut dia, kondisi rupiah tertekan itu masih bisa berubah sewaktu-waktu.
Multifinance incar dana dari luar negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance masih tetap mengandalkan pendanaan dari luar negeri. Kondisi rupiah yang masih terus tertekan belum membuat multifinance membuang rencana mendapatkan pendanaan dari luar negeri. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Juni 2018 ini outstanding pendanaan dari luar negeri industri mencapai Rp 92,2 triliun. Jumlah ini meningkat 8,9% dari posisi periode sama di tahun lalu yang mencapai Rp 84,6 triliun. Dari seluruh total pendanaan multifinance, 25,9% berasal dari luar negeri, sisanya datang dari pinjaman dalam negeri dan penerbitan surat berharga. Direktur BFI Finance Sudjono mengakui, kondisi nilai tukar rupiah memang bisa mempengaruhi pendanaan dari luar negeri. Namun menurut dia, kondisi rupiah tertekan itu masih bisa berubah sewaktu-waktu.