Multifinance intip potensi kenaikan bunga jelang rapat dewan gubernur BI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku multifinance akan kembali mengatur strategi bunga pinjaman jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan digelar pada 20 hingga 21 Maret mendatang.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyatakan kenaikan bunga pinjaman di multifinance akan mengikuti kenaikan bunga perbankan.

"Bunga pembiayaan tergantung dari pinjaman perbankan. Kalau perbankan tidak menaikkan bunga, kita juga tidak menaikkan bungga. Kalau naik, ya naik juga. Tapi bagi yang sudah mengambil pinjaman fix tidak akan naik," ujar Suwandi kepada Kontan.co.id pada Senin (18/3).


Suwandi menyatakan pendanaan dari bank masih dominan dan meningkat setiap tahun. Sampai saat ini, porsi sumber pendanaan industri multifinance sekitar 70% berasal dari bank, sisanya penerbitan surat utang dan ekuitas perusahaan.

Pendanaan dari bank dinilai lebih cepat dan mudah ketimbang menerbitkan surat utang. Sedangkan pendanaan dari obligasi memerlukan jangka waktu panjang

PT BCA Finance juga masih akan wait and see dalam menentukan bunga pembiayaan di kuartal kedua 2019. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyatakan kenaikan bunga pinjaman di multifinance masih tergantung kepada bank pemberi pinjaman.

"Ya kami kan pass on (mengitui Bank) saja. Tahun 2018 lalu kami sudah beberapa kali menaikkan bunga pinjaman," ujar Roni.

BCA Finance sendiri pada 2019 ini membutuhkan pendanaan untuk ekspansi mebiayaan sebesar Rp 32,5 triliun. Roni bilang pihaknya memiliki modal sendiri sebesar Rp 6 triliun. Lanjut Roni pihaknya masih membutuhkan pendanaan dari bank sebesar Rp 26,5 triliun. 

Asal tahu saja, realisasi penyaluran kredit BCA Finance sampai Januari 2019 mencapai Rp 2,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi