KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan dengan skala aset di bawah Rp 5 triliun semakin kesulitan mendapatkan komtimen pendanaan di tengah pandemi. Komisaris Independen PT Smart Multi Finance Jodjana Jody menilai, hal itu diperparah oleh adanya berbagai gagal bayar surat utang membuat mutlfinance kesulitan mencari dana di pasar modal. “Kalau perusahaan besar dengan rating AAA tidak akan masalah, malah tengah menjadi hype saat ini. Multifinance kecil juga sangat tergantung pada pendanaan dalam negeri berupa kredit bank. Saat ini, bagaiman kita bisa kembali bangkit dan recovery, nah yang paling susah itu mendapatkan komitmen pendanaan,” ujar Jodjana dalam diskusi daring pada Kamis (27/8). Ia menjelaskan, saat ini perusahaan pembiayaan harus melindungi karyawan dari pemutusan hubungan kerja. Juga tidak bisa mendatangi nasabah untuk memberikan pembiayaan dengan asalah protokol kesehatan. Bahkan banyak perusahaan pembiayaan pada April dan Mei tidak menyalurkan pembiayaan baru.
Multifinance kecil butuh dukungan pendanaan dari perbankan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan dengan skala aset di bawah Rp 5 triliun semakin kesulitan mendapatkan komtimen pendanaan di tengah pandemi. Komisaris Independen PT Smart Multi Finance Jodjana Jody menilai, hal itu diperparah oleh adanya berbagai gagal bayar surat utang membuat mutlfinance kesulitan mencari dana di pasar modal. “Kalau perusahaan besar dengan rating AAA tidak akan masalah, malah tengah menjadi hype saat ini. Multifinance kecil juga sangat tergantung pada pendanaan dalam negeri berupa kredit bank. Saat ini, bagaiman kita bisa kembali bangkit dan recovery, nah yang paling susah itu mendapatkan komitmen pendanaan,” ujar Jodjana dalam diskusi daring pada Kamis (27/8). Ia menjelaskan, saat ini perusahaan pembiayaan harus melindungi karyawan dari pemutusan hubungan kerja. Juga tidak bisa mendatangi nasabah untuk memberikan pembiayaan dengan asalah protokol kesehatan. Bahkan banyak perusahaan pembiayaan pada April dan Mei tidak menyalurkan pembiayaan baru.