JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) ramai-ramai memburu pendanaan melalui penerbitan obligasi. Kondisi pasar yang cukup baik dinilai waktu yang tepat untuk menggalang dana dari sumber tersebut. PT Astra Sedaya Finance (ASF) misalnya, dalam waktu dekat ini pihaknya bakal segera menerbitkan surat utang dengan total nominal sebesar Rp 1,7 triliun. Direktur ASF Samuel Manasseh mengatakan, hingga akhir tahun ini, pihaknya membutuhkan pendanaan untuk pembiayaan sekitar Rp 22 triliun hingga Rp 25 triliun. Nantinya, kebutuhan pendanaan tersebut didapatkan dari berbagai sumber termasuk menerbitkan obligasi.
Rencananya, surat utang ini bakal diterbitkan akhir kuartal III ataupun di awal kuartal IV-2017. Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp 8 triliun. “Kondisi pasarnya saat ini sangat baik, kami juga memonitor beberapa perusahaan yang menerbitkan obligasi dan dari segi harganya cukup bagus. Belakangan ini kami pikir-pikir apakah kita akan keluarkan lebih cepat atau sesuai jadwal dan akhirnya kami putuskan sesuai jadwal saja,” terangnya ke KONTAN, Kamis (13/7). Meski belum merinci besaran kupon, Samuel menyebut nantinya obligasi tersebut akan menawarkan tenor pendek dan menengah yakni satu tahun, tiga tahun dan lima tahun. “Cari dana dari obligasi tidak sulit yang penting waktunya tepat. Kebetulan memang mendekati akhir tahun ada obligasi kita yang jatuh tempo sehingga nantinya obligasi ini menggantikan yang sebelumnya,” imbuh Samuel. PT Federal International Finance (FIF Group) juga tengah berancang-ancang untuk menerbitkan obligasi di tahun ini. Jerry Fandy Head of Treasury and Funding FIF Group mengatakan, sebelumnya ia menyebut bakal menerbitkan obligasi sebesar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Namun sebetulnya, angka tersebut masih belum secara detil ia beberkan karena masih melihat kondisi pasar. Sebelumnya, anak usaha PT Astra International Tbk (
ASII) tersebut telah menerbitkan obligasi tahap I senilai Rp 3,5 triliun pada April 2017. Ia menyebut, masih ada ruang untuk menerbitkan kembali obligasi tahun ini. “Kami masih melihat kondisi pasar dan nominal tersebut masih dipertimbangkan. Jika waktunya pas tahun ini kita terbitkan, tapi jika tidak kemungkinan tahun depan,” ujarnya ke KONTAN, Kamis (13/7). Hingga akhir tahun, FIF Group sendiri menargetkan pembiayaan sebesar Rp 33 triliun. Naik 6,45% dbandingkan dengan perolehan di periode sama tahun lalu sebesar Rp 31 triliun.
Saat ini, porsi pendanaan FIF Group yakni 30% berasal dari internal cashflow, 20%
join financing dan sisanya berasal dari penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan baik dalam dan luar negeri. "Hasil penerbitan obligasi kami gunakan untuk pembiayaan baru,” kata Jerry. Selain itu, ada juga PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (
ADMF) yang akan menerbitkan obligasi berkelanjutan III Adira Finance Tahap V dengan nilai Rp 2,01 triliun. Adapun penerbitan ini merupakan bagian dari penerbitan obligasi berkelanjutan sejak tahun 2015 dengan target meraup dana sebesar Rp 8 triliun. Adira Finance juga akan menawarkan sukuk mudharabah berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2017. Nilai total emisi surat utang syariah ini mencapai Rp 386 miliar. Sementara, total target penerbitan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance senilai Rp 1 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia