Multifinance menggunting bunga kredit



JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin oleh Bank Indonesia (BI) menjadi 7,5%, pekan lalu, merembet ke multifinance. Sejumlah multifinance menurunkan bunga pembiayaan.

Suzuki Finance Indonesia merupakan salah satu multifinance yang siap memangkas bunga. Perusahaan pembiayaan yang terafiliasi dengan agen pemegang merek Suzuki ini mengklaim, penurunan bunga pembiayaan bisa 50 basis poin dari bunga saat ini. "Kalau kecenderungannya BI rate akan turun lagi. Kami juga bisa menurunkan bunga hingga 50 basis poin," kata Benny Saliman, Wakil Direktur Utama Suzuki Finance kepada KONTAN, kemarin.

Namun, penurunan bunga ini harus menunggu kondisi pasar, terutama respon perbankan. Maklum, perusahaan yang fokus pada pembiayaan mobil baru, sepeda motor baru dan bekas ini masih mengandalkan sumber dana dari pinjaman bank.


Multifinance lain yang menurunkan bunga adalah BCA Finance. Anak usaha BCA memangkas bunga untuk pembiayaan bertenor 1 tahun - 4 tahun, pekan lalu. Saat ini, bunga pinjaman BCA Finance berkisar antara 3,99% flat per tahun untuk tenor 1 tahun hingga 4,99% flat per tahun untuk tenor empat tahun.

"Kami memiliki strategi menurunkan bunga kredit rata-rata 50 basis poin kepada nasabah mobil baru BCA Finance," kata Roni Haslim, Direktur Utama BCA Finance.

Batavia Prosperindo Finance juga menurunkan bunga kredit sejak pekan lalu. Gunting bunga oleh emiten dengan kode BPFI tersebut mencapai 100 basis poin atau 1%.

Menurut Markus Dinarto Pranoto, Direktur Utama Batavia Finance, penurunan bunga ini sebagai dampak dari banjirnya likuiditas perusahaan yang fokus di pembiayaan mobil bekas ini, setelah aksi penerbitan saham baru. "Jadi, bukan karena BI rate ya," kata Markus.

Tahan bunga

Lagipula, struktur dana dari total penyaluran pembiayaan Batavia Finance banyak mengandalkan modal sendiri dan surat utang. Sumber dana dari bank hanya 50%-55%.

"Sumber dana dari bank itu umumnya sekitar 1,5 kali dari ekuitas kami yang Rp 430 miliar. Kalau menurunkan bunga karena BI rate, kami lihat terlebih dahulu dari bank seperti apa. Tergantung bank lah," imbuh Markus.

Tapi, tak semua multifinance menggunting bunga pembiayaan. Federal International Finance (FIF) belum akan merespon penurunan BI rate dengan memangkas bunga pembiayaan. "Saya kira, kalau cicilan sepeda motor nasabah dipotong 25 basis poin tidak akan terasa," kata Suhartono, Direktur Utama FIF.

Hitungan dia, paling banyak penurunan bunga itu hanya akan mengurangi cicilan Rp 5.000-Rp 10.000 per bulan. Lain cerita bila penurunan bunga diaplikasikan ke pembiayaan roda empat yang berlipat-lipat di atas cicilan sepeda motor. "Jadi, kami memang belum akan menurunkan bunga," terang Suhartono.

Lagipula, menurut Suhartono, belum banyak bank yang memangkas bunga kredit. FIF tidak banyak mengandalkan pendanaan dari bank. FIF justru bertumpu pada modal sendiri, surat utang dan pinjaman dari luar negeri.

Jahja Anwar, Direktur Operasional Clipan Finance mengaku, pihaknya belum akan menurunkan bunga pembiayaan. Ini karena belum banyak bank yang juga menurunkan bunga kredit. "Mungkin kalau kecenderungan BI rate turun lagi, kami akan turunkan. Kami juga ingin kompetitif di pasar," kata Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan