Multifinance milik BCA getol ekspansi



JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) berupaya menggeber pertumbuhan anorganik. Salah satu cara, menitahkan dua perusahaan pembiayaan anak dan cucu usaha BCA getol berekspansi. Mereka adalah BCA Finance dan Central Sentosa Finance (CSF) bakal menambah cabang lagi.

BCA Finance, yang fokus mengucurkan kredit kendaraan roda empat berencana membuka tujuh cabang lagi hingga akhir 2011. Lokasinya antara lain di Bengkulu, Aceh, Pematangsiantar, Kudus, Palangkaraya, dan Palu.

Presiden Direktur BCA Finance, Roni Haslim memperkirakan, nilai investasi per cabang antara Rp 300 juta - Rp 400 juta. "Membutuhkan waktu sekitar enam bulan agar sebuah cabang bisa bekerja maksimal. Cabang ini dipersiapkan untuk mengoptimalkan bisnis di tahun depan," katanya kepada KONTAN, Rabu lalu (24/8).


Dengan penambahan cabang ini, total cabang BCA Finance mencapai 41 cabang. Hingga Juli 2011, BCA Finance menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 10,7 triliun.

Sementara nilai pembiayaan per unit mobil rata-rata sebesar Rp 140 juta. Nilai pembiayaan baru tersebut tumbuh 20% dibandingkan periode yang sama tahun 2010.

Porsi antara kredit mobil baru dan mobil bekas masing-masing 70% dan 30%. Sementara total aset BCA Finance per Juli diperkirakan mencapai Rp 19,6 triliun.

Sebagai antisipasi penurunan pembiayaan pasca Lebaran, BCA Finance tetap menggelar program bunga murah sampai akhir September.

Roni memprediksi, penurunan akan mencapai 10% dari bulan sebelumnya. "anuari hingga Juli rata-rata pembiayaan per bulan Rp 1,7 triliun. Selama Agustus naik jadi Rp 2 triliun. "Pasca Lebaran diharapkan mencapai Rp 1,5 triliun," terangnya.

Siap ke motor bekas

CSF, anak usaha BCA Finance, yang belum genap berusia setahun juga terus berekspansi melalui 23 cabang. Perusahaan pembiayaan sepeda motor ini bakal menambah 6 - 7 cabang sampai akhir tahun. Direktur CSF Marcel Tunggamoro mengatakan, perusahaan menargetkan pembukaan dua hingga tiga cabang saban bulan.

Beberapa lokasi cabang baru di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Riau, dan Medan. Untuk membangun satu cabang, CSF membutuhkan dana Rp 80 juta - Rp 300 juta.

Tahun ini, CSF membidik pembiayaan 80.000 unit sepeda motor atau senilai Rp 8,8 miliar. Untuk sumber pembiayaan, CSF mengandalkan joint financing dengan BCA, dengan porsi 95%. Sisanya dari modal sendiri dan pinjaman bank.

Hingga saat ini, CSF mendapatkan pinjaman dari Bank Windu Kentjana dan Bank Panin, masing-masing Rp 50 miliar. "Kami tidak berencana menambah pinjaman lagi tahun ini. Modal awal sebesar Rp 100 miliar sudah cukup," ujarnya kepada KONTAN.

CSF masih bermain di pembiayaan sepeda motor baru. Perusahaan yang baru berdiri September 2010 lalu ini menurut rencana baru akan menggarap pasar sepeda motor bekas pada tahun depan. Saat ini, pangsa pasar CSF pembiayaan sepeda motor baru masih sangat kecil, hanya sekitar 0,7%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie