JAKARTA. Pembayaran cicilan kredit kendaraan bermotor lewat alat elektronik anjungan tunai mandiri (ATM) memiliki pesaing baru. Adalah mesin Electronic Data Capture (EDC) nirkabel yang kini mulai dilirik sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) sebagai alat penagihan angsuran kendaraan bermotor mereka. Setelah PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance), giliran PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) yang berencana memperluas jaringan pemakaian mesin EDC. Maklum, alat pembayaran elektronik ini terbilang praktis dan memudahkan bagi nasabah. “Saat ini, perusahaan sedang menjajaki kerjasama dengan provider alat pembayaran elektronik EDC itu,” ujar Presiden Direktur WOM Finance, Suwandi Wiratno kepada KONTAN, Kamis (19/8). Ketertarikan multifinance asuhan PT Bank International Indonesia Tbk tersebut memakai mesin EDC karena beberapa alasan. Pertama, pelayanan yang menjadi lebih mudah dan praktis bagi nasabah. Kedua, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan kegiatan penagihan juga ikut berkurang. “Ketiga, lebih aman karena, sistem ini menghindari potensi penyelewengan dana tunai yang dibayarkan oleh nasabah melalui collector,” imbuh dia.
Multifinance mulai minati mesin EDC
JAKARTA. Pembayaran cicilan kredit kendaraan bermotor lewat alat elektronik anjungan tunai mandiri (ATM) memiliki pesaing baru. Adalah mesin Electronic Data Capture (EDC) nirkabel yang kini mulai dilirik sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) sebagai alat penagihan angsuran kendaraan bermotor mereka. Setelah PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance), giliran PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) yang berencana memperluas jaringan pemakaian mesin EDC. Maklum, alat pembayaran elektronik ini terbilang praktis dan memudahkan bagi nasabah. “Saat ini, perusahaan sedang menjajaki kerjasama dengan provider alat pembayaran elektronik EDC itu,” ujar Presiden Direktur WOM Finance, Suwandi Wiratno kepada KONTAN, Kamis (19/8). Ketertarikan multifinance asuhan PT Bank International Indonesia Tbk tersebut memakai mesin EDC karena beberapa alasan. Pertama, pelayanan yang menjadi lebih mudah dan praktis bagi nasabah. Kedua, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan kegiatan penagihan juga ikut berkurang. “Ketiga, lebih aman karena, sistem ini menghindari potensi penyelewengan dana tunai yang dibayarkan oleh nasabah melalui collector,” imbuh dia.