Multifinance optimistis pembiayaan multiguna bisa meningkat tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance optimis terhadap kinerja pembiayaan multiguna di tahun ini. Hal ini sejalan dengan hasil riset Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa kredit multiguna menjadi pilihan utama rumah tangga beberapa bulan mendatang dengan pangsa pasar sebesar 58,6%.

Peningkatan pembiayaan multiguna sejak awal tahun sudah dirasakan oleh PT Mandiri Utama Finance (MUF). Selama dua bulan pertama tahun 2021, MUF mencatatkan pertumbuhan sebesar 7% dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya di akhir 2020.

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan bawah pertumbuhan ini disebabkan oleh kondisi perekonomian yang membaik. Oleh karena itu, ia menilai pertumbuhan tidak hanya terjadi pada pembiayaan multiguna tetapi juga dialami oleh pembiayaan lainnya.


Baca Juga: Mandiri Tunas Finance targetkan pembiayaan multiguna capai Rp 1,7 triliun

“Cukup optimis untuk melakukan penetrasi pembiayaan lebih dalam dibanding tahun 2020,” ujar Stanley kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).

Saat ini, MUF menargetkan pertumbuhan pembiayaan multiguna bisa mencapai Rp1,2 triliun dengan bunga yang diterapkan 10% hingga 18%. Pada tahun sebelumnya, pembiayaan multiguna MUF tercatat hanya Rp 650 miliar.

“Nilai tersebut merepresentasikan porsi 15% dari total target pembiayaan MUF 2021. Dengan kata lain porsi pembiayaan MUF masih didominasi pembiayaan pembelian kendaraan bermotor, baik baru maupun bekas, juga mobil maupun motor,” tambah Stanley.

Optimisme terkait kenaikan pembiayaan multiguna juga dimiliki oleh PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). CNAF menargetkan aset kelolaan multiguna di tahun 2021 adalah Rp739 miliar atau naik dari realisasi di tahun 2020 yang sebesar Rp 437 miliar. 

“Saat ini realisasi kredit untuk multiguna secara year-to-date adalah Rp 182 Miliar,” ungkap Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).

Baca Juga: Industri multifinance optimistis kinerja penyaluran pembiayaan bulan Maret membaik

Ristiawan menilai peningkatan yang terjadi pada pembiayaan multiguna disebabkan oleh pandemi covid-19. Menurutnya, pandemi memberi dampak pada masyarakat yang membutuhkan suntikan dana untuk menambah modal kerja mereka.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengungkapkan bahwa pertumbuhan tidak hanya terjadi pada pembiayaan multiguna namun untuk semua layanan pembiayaan yang dimiliki perusahaan multifinance. Hanya saja, ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan hanya terbatas sekitar 5%.

“Pertumbuhan yang terbatas ini karena kami melihat secara perlahan daya beli masih belum menguat dan perbankan juga tidak memproyeksikan pertumbuhan yang tinggi,” ungkap Suwandi kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).

Selanjutnya: Alasan OJK bekukan usaha Panen Arta Indonesia Multifinance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi