JAKARTA. Industri perusahaan pembiayaan (multifinance) boleh unjuk gigi kepada sesama sektor keuangan lainnya, yakni industri asuransi umum. Soalnya, pertumbuhan multifinance diklaim selalu lebih tinggi ketimbang asuransi umum. Berdasarkan data asosiasi masing-masing industri pembiayaan, multifinance mencatat pertumbuhan penyaluran pembiayaan rata-rata mencapai 25%-30% per tahun dalam lima tahun terakhir. Sementara, pertumbuhan asuransi umum rata-rata hanya berkisar 10% - 15%. “Kenapa? Salah satunya karena, proses persetujuan pembiayaan cepat. Bahkan, ada perusahaan yang menjamin proses persetujuan ini hanya dalam dua jam. Sementara, proses persetujuan di perusahaan asuransi relatif lebih lama, terutama untuk pengajuan klaim,” ujar Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dalam diskusi bertajuk Ekspektasi Bank dan Multifinance terhadap Asuransi, kemarin.
Multifinance sebut alasan tumbuh lampaui asuransi
JAKARTA. Industri perusahaan pembiayaan (multifinance) boleh unjuk gigi kepada sesama sektor keuangan lainnya, yakni industri asuransi umum. Soalnya, pertumbuhan multifinance diklaim selalu lebih tinggi ketimbang asuransi umum. Berdasarkan data asosiasi masing-masing industri pembiayaan, multifinance mencatat pertumbuhan penyaluran pembiayaan rata-rata mencapai 25%-30% per tahun dalam lima tahun terakhir. Sementara, pertumbuhan asuransi umum rata-rata hanya berkisar 10% - 15%. “Kenapa? Salah satunya karena, proses persetujuan pembiayaan cepat. Bahkan, ada perusahaan yang menjamin proses persetujuan ini hanya dalam dua jam. Sementara, proses persetujuan di perusahaan asuransi relatif lebih lama, terutama untuk pengajuan klaim,” ujar Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dalam diskusi bertajuk Ekspektasi Bank dan Multifinance terhadap Asuransi, kemarin.