Multifinance siapkan strategi untuk genjot pembiayaan syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan syariah multifinance terus merosot. Namun sejumlah pelaku usaha tetap optimistis pembiayaan syariah tahun ini akan membaik seiring dengan strategi yang telah mereka persiapkan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai dengan Februari 2019, pembiayaan syariah industri multifinance merosot 31,94% menjadi Rp 19,02 triliun. Padahal periode yang sama tahun lalu, pembiayaan syariah masih tembus Rp 27,95 triliun.

Penurunan ini juga dirasakan PT Indosurya Inti Finance atau dikenal Indosurya Finance. Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung menjelaskan penurunan tersebut disebabkan sumber pendanaan masih terbatas dari perbankan syariah. Akibatnya, pada 2018 pembiayaan syariah Indosurya Finance melambat.


Tercatat pembiayaan syariah yang disalurkan melambat hingga 28,48% menjadi Rp 123 miliar. Sementara tahun 2017, pembiayaan syariah masih sebesar Rp 172 miliar. Meski demikian, Mulyadi percaya pembiayaan syariah tahun ini membaik. Salah satu strateginya dengan mencari sumber pendanaan baru dan mendorong pembiayaan di sektor perdagangan.

“Karena fokus kami masih ke usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia, yang sebagian besar adalah perdagangan. Jadi kami menargetkan pembiayaan syariah juga untuk UMKM,” kata Mulyadi kepada Kontan.co.id, Senin (1/4).

Selain Indosurya Finance, perusahaan multifinance lain juga menyiapkan strategi demi mengerek porsi syariah seperti BFI Finance Indonesia. 

Head Corporate Communication BFI Finance Dian Fahmi mengatakan pihaknya akan gencar memperluas pasar syariah hingga ke luar Jakarta.

“Tahun ini kami fokus melakukan penetrasi pasar di luar Jakarta, seperti Depok dan Tangerang. Kami juga menyasar beberapa kota di luar Jawa, seperti Sumatra dan Kalimantan,” ungkapnya.

Asal tahun saja, tahun lalu BFI Finance telah menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp 2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi