KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau perkembangan restrukturisasi yang tengah dilakukan oleh industri multifinance. Ketentuan restrukturisasi telah tertuang dalam POJK 11/2020 tentang restrukturisasi kredit akibat pandemi Covid-19. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan 29 September 2020 sudah terdapat 182 perusahaan pembiayaan yang memproses restrukturisasi. Hingga saat itu terdapat 5,24 juta permintaan restrukturisasi yang telah masuk dan tercatat oleh regulator. “Perusahaan pembiayaan telah melakukan restrukturisasi dengan nilai outstanding senilai Rp 170,17 triliun kepada 4,63 juta debitur,” ujar Wimboh dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI pada Kamis (1/10).
Baca Juga: FIF Group telah restrukturisasi Rp 12 triliun pembiayaan terdampak Covid-19 Wimboh menyatakan posisi pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) perusahaan pembiayaan hingga Agustus 2020 berada di level 5,23%. Posisi itu membaik dibandingkan dengan NPF per Juli 2020 di level 5,60%. Adapun PT Federal International Finance (FIF Group) telah memberikan restrukturisasi kepada 930.000 konsumen terdampak Covid-19. Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya menyatakan saat ini perusahaan memiliki 5 juta debitur. “Dari total kita punya Rp 50 triliun piutang pembiayaan, kita restrukturisasi Rp 12 triliun. Dengan kondisi seperti ini kita manfaatkan aset digital kita. Ini adalah suatu pekerjaan yang luar biasa, dimana kita tidak bisa bertemu dengan nasbah secara langsung. Kita mengerahkan semua aset digital kita, termasuk chat bot, web serta manfaatkan kontrak digital, digital sign,” ujar Margono melalui diskusi virtual pada Kamis (1/10). Margono menyatakan hingga Juli 2020, rasio pembiayaan bermasalah atau NPF berada di level 1,1%. Ia menyebut, tekanan pandemi masih akan menjadi pemberat bagi kualitas pembiayaan. “Karena kita tidak tau Covid-19 ini bisa berakhir kapan. Semakin lama maka akan berpengaruh terhadap daya beli atau kemampuan bayar nasabah. Soal angkanya kita tidak tau akan menjadi berapa. Kita berharap pandemi ini segera berakhir,” jelas Margono.