Multifinance syariah harus terjun ke pasar modal



JAKARTA. Agar dapat bersaing dengan multifinance berskema konvensional, perusahaan pembiayaan syariah dianjurkan mencari sumber pendanaan dari pasar modal.

Hal ini disampaikan oleh Herbudhi S. Tomo, Direktur Utama PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif). Menurutnya, multifinance syariah akan sulit bersaing dengan konvensional jika memberikan bunga tinggi.

Apalagi, ke depan multifinance syariah tidak lagi bisa memberikan uang muka atau down payment (DP) lebih rendah dari konvensional. Jika sudah begini, Herbudhi menilai multifinance syariah hanya bisa bermain di segmentasi pasar market yakni kaum muslim. 


"Sumber pendanaan multifinance syariah 100% masih berasal dari perbankan. Akhirnya  bunga yang diberikan ke debitur juga tinggi. Di sinilah mereka kesulitan bersaing dengan konvensional," kata Herbudhi kemarin malam (8/1). 

Alif sendiri berencana menerbitkan sukuk pada tahun ini. Namun, manajemen belum menentukan berapa nilai sukuk yang akan dipasarkan. Saat ini, Alif tengah berkonsentrasi menuntaskan akuisisi saham oleh PT Bank Muamalat, Tbk. 

"Awal tahun ini kami harapkan selesai. Saat ini advisor financial yang kami tunjuk yakni PT Mandiri Sekuritas tengah mencari investor yang berasal dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) untuk mengisi saham sebesar 49%. Karena 51% sudah dipastikan berasal dari Bank Muamalat," tandas Herbudhi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: