JAKARTA. Bisnis pembiayaan mobil bekas makin terpuruk tahun ini. Alhasil, beberapa perusahaan
multifinance mencatat penurunan pembiayaan segmen mobil bekas. Sejak awal tahun ini, pembiayaan mobil bekas memang diperkirakan bakal cukup berat. Pasalnya, segmen pasar ini makin tergerus oleh kehadiran mobil-mobil baru yang ditawarkan dengan berbagai diskon. Apalagi, kehadiran mobil murah semakin marak sehingga menarik hati banyak konsumen. Salah satu perusahaan pembiayaan yang mencatatkan penurunan besar pembiayaan mobil seken adalah Mandiri Tunas Finance (MTF). Pada kuartal III 2014, pembiayaan kendaraan roda empat bekas anak usaha Bank Mandiri ini merosot hampir setengah dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang Januari sampai September tahun lalu, MTF menyalurkan pembiayaan mobil bekas sampai Rp 1 triliun. Namun, pada periode sama tahun ini, angka penyaluran pembiayaan mobil bekas hanya Rp 529 miliar. Porsi pembiayaan mobil bekas pun merosot. Bila sebelumnya pasar mobil bekas bisa berkontribusi 11,6% maka sampai kuartal ketiga ini porsinya menciut jadi 4,8%. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, pasar mobil bekas sudah sulit digenjot lantaran digempur oleh mobil-mobil baru berharga miring. Alhasil, perusahaan multifinance memilih realistis dengan memaksimalkan pasar di segmen mobil baru. Strategi ini menghasilkan buah yang manis. Sampai akhir triwulan ketiga lalu, MTF mencatatkan
booking baru senilai Rp 10,78 triliun. Angka pembiayaan ini naik 25,2% dibandingkan periode sama tahun lalu. "Dengan begitu, secara total pembiayaan kami masih bagus," katanya. Perusahaan pembiayaan lain yaitu BCA Finance juga bernasib serupa di lini bisnis pembiayaan mobil bekas. Deputi Direktur Mobil Bekas BCA Finance, K.A. Wibowo mengatakan, penyaluran kredit mobil seken pada tahun ini cenderung flat. Ia menguraikan, permintaan mobil bekas tahun ini cuma terbantu oleh momen-momen tertentu saja, misalnya saat mendekati Lebaran. Ke depan, peningkatan permintaan baru akan terjadi lagi mendekati akhir tahun. "Baru tahun ini bisnis di mobil bekas terasa sulit," ujar Wibowo.
Meski berat, anak usaha Bank BCA ini masih berupaya mengejar pembiayaan mobil bekas sebesar Rp 5,6 triliun sampai akhir tahun ini. Hingga saat ini, BCA Finance menyalurkan pembiayaan mobil bekas sebesar Rp 4 triliun atau masih sejalan dengan target. Direktur Utama Andalan Finance Sebastian Budi juga mengakui, pasar mobil bekas tak terlalu kinclong tahun ini. Tapi, Andalan Finance masih tetap menjadikan bisnis tersebut sebagai andalan. Pasalnya, margin yang diperoleh di bisnis pembiayaan mobil bekas lebih menarik dan nilai depresiasinya pun lebih mudah dihitung. Tak heran, penurunan yang terjadi tahun ini dianggap sebagai dinamika bisnis dan dipercaya bakal membaik lagi di masa datang. Sampai kuartal III lalu, total pembiayaan Andalan Finance mencapai sekitar Rp 1,9 triliun. Hingga tutup kalender 2014, Andalan masih berupaya mencapai angka pembiayaan sebesar Rp 3 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan