KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa pandemi Covid-19 membuat beberapa industri melakukan akselerasi terhadap layanan digitalnya, tak terkecuali perusahaan
multifinance. Beberapa perusahaan
multifinance pun telah meningkatkan alokasi belanja modalnya (capex) di tahun ini untuk hal tersebut. Ambil contoh, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang telah meningkatkan alokasi capex di tahun ini menjadi Rp 51 miliar. Angka tersebut naik sekitar 29,1% dari realisasi tahun 2020 yang sebesar Rp 39,5 miliar. “Belanja capex 70% masih di dominasi dari IT untuk lisensi dan peremajaan perangkat IT juga pengembangan aplikasi, sisanya kita alokasikan untuk pembelian aset properti,” ujar Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman kepada KONTAN, Selasa (28/9).
Adapun, realisasi capex CNAF hingga di kuartal III ini telah mencapai Rp 16,5 miliar. Dana tersebut sudah digunakan untuk pembuatan aplikasi yang menunjang akuisisi dan operasional bisnis secara digital serta pembaruan lisensi
windows dan
mobile aplikasi
cloud.
Baca Juga: Berkat holding ultra mikro (UMi), cost of fund dan bunga Pegadaian jadi lebih murah Sementara itu, fokus CNAF pada layanan digital juga terlihat dari beberapa kantor cabang CNAF yang akhirnya ditutup. Di tahun 2021, sudah ada penutupan 2 cabang CNAF di Palopo dan Palu. Ristiawan pun mengungkapkan bahwa tahun depan alokasi capex CNAF akan melihat terlebih dahulu realisasi di akhir tahun ini. “Belum kita rencanakan (naik) tapi kemungkinan kita akan
maintain di angka realisasi akhir 2021 ini,” imbuhnya. Tak banyak berbeda, Clipan Finance pun mengaku bahwa ada peningkatan alokasi capex di tahun 2021 mengingat pandemi di tahun lalu menunda hampir semua inisiatif perusahaan. Tahun ini, estimasi belanja modal perusahaan senilai Rp 20 miliar. “Realisasi capex ytd Agustus 2021 sebesar Rp 7.6 miliar untuk keperluan perbaikan dan pengembangan IT,” ujar Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo. Harjanto pun menambahkan bahwa selain realisasi tersebut, pihaknya juga sudah berkomitmen untuk melakukan investasi pengembangan data recovery center (DRC) sebesar Rp. 12,1 miliar yang saat ini sedang proses. Tak berhenti di situ, Clipan Finance masih akan terus meningkatkan belanja modalnya di sektor IT tahun depan. Rencananya, perusahaan akan kembali meningkatkan alokasi capex-nya di tahun 2022 sekitar 10%. “Tahun 2022 sedang kami susun di
corporate planning dan biaya investasi IT tetap dibutuhkan karena untuk pengembangan bisnis dan penambahan produk baru,” tambah Harjanto.
Baca Juga: Begini kesiapan multifinance lunasi obligasi jatuh tempo di bulan Oktober Hampir sama, Mandiri Tunas Finance (MTF) pun juga mengalokasikan rencana belanja modal tahun ini yang senilai Rp 21 miliar untuk optimalisasi di sektor digital. Direktur MTF William Francis bilang bahwa 80% dari capex yang sudah digunakan diinvestasikan untuk pembelian perangkat IT seperti
software, server, dan
security system. Hingga Agustus ini, realisasi capex sudah mencapai 55% dari budget yang telah dicadangkan. MTF pun sudah tidak membuka kantor cabang lagi dan melakukan efisiensi melalui digitalisasi. Tahun depan, William juga bilang bahwa MTF masih berencana meningkatkan capex untuk melanjutkan proses digitalisasi tersebut. Hanya saja, besarannya masih dalam proses perumusan internal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi