KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multipolar Technology Tbk (
MLPT) melihat prospek yang cerah dari bisnis data center. Mengingat era digital saat ini membuat penggunaan data center kian dibutuhkan di Indonesia. Presiden Direktur
MLPT Wahyudi Chandra mengatakan, prospek yang bagus juga didorong dari peraturan pemerintah mengenai data center, di mana berbagai data dari sektor-sektor bisnis yang ada harus berada di Indonesia. “Jadi kami melihat memang potensi bisnis data center ini akan sangat bagus dengan dorongan digital yang tentu membuat penggunaan data center akan semakin dibutuhkan di Indonesia,” kata dia dalam paparan Public Expose secara virtual, Kamis (17/6).
Dia menambahkan, rencana
MLPT tersebut akan dilakukan melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), yang merupakan perusahaan yang berfokus pada layanan pengelolaan data center. GTN memiliki luas lahan sekitar 1,5 hektare (ha) untuk membangun pusat data. Saat ini yang sudah terbangun sekitar 1.000 ha data center rated 3 berstandar kualitas Jepang dengan 7 layer keamanan yang berlokasi di kawasan bisnis premium Lippo Cikarang. Adapun, dia bilang, gedung tersebut terdiri dari dua lantai di mana satu lantai sudah siap untuk dijual dengan fasilitas kurang lebih mencapai 1.500 rak dan kapasitas sekitar 5MW yang terpasang. Sementara kapasitas GTN Data Center saat ini masih tersedia sampai dengan 10MW.
Baca Juga: Multipolar Technology (MLPT) siapkan kapasitas data center hingga 10MW Sementara itu, untuk mempercepat bisnis data center, di tahun ini MLPT akan melakukan beberapa program yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan, di antaranya adalah meluncurkan skema Business Enablement Program. “Ini bertujuan untuk membantu para pengusaha yang terdampak pandemi Covid-19 agar dapat melakukan efisiensi biaya operasional mereka hingga lebih dari 50%, dan mendorong percepatan proses transformasi digital,” ujar Wahyudi MLPT juga tengah menjajaki kerja sama atau peluang kemitraan dengan calon mitra yang digandeng. Namun sayang saat ini perseroan belum dapat merinci seperti apa skema bisnisnya.
“Terkait kemitraan, masih dalam tahap penjajakan sehingga belum dapat kami informasikan. Yang pasti lewat kemitraan ini kita bisa berkembang lebih cepat,” lanjut dia. Meski melihat potensi yang ciamik di tahun ini, namun dari sisi komersial di nilai tidak terlalu besar sehingga MLPT menargetkan pertumbuhan bisnis data center masih di single digit. Sebagai informasi, klien yang dimiliki MLPT dari bisnis ini juga beragam terutama dari sektor finansial seperti fintech, asuransi dan yang terbesar dari sektor perbankan dan keuangan, kemudian start up, dan e-health yang rencananya akan ditargetkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari