JAKARTA. Walau telah berniat untuk mengembangkan kebun karet sendiri, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) hingga kini masih mengandalkan produksi karet dari pihak ketiga. Yunita Xi, Investor Relation Multistrada mengatakan, manajemen Multistrada memang telah berupaya membangun kebun karet sendiri yang luasnya mencapai 1.000 hektare (ha). Namun, penanaman kebun karet ini dilakukan sejak April 2012 ini ditargetkan baru akan selesai dalam dua tahun. "Kita mulai dari awal dan mulai dari kecil. Saat ini masih belum ada perkembangan yang berarti," kata Yunita. Investasi yang dibutuhkan untuk lahan tertanam karet sekitar Rp 50 juta sampai Rp 60 juta per ha. Dengan hitungan tersebut, selama dua tahun ini, Multistrada harus merogoh koceknya sedalam Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar.
Multistrada andalkan karet pihak lain
JAKARTA. Walau telah berniat untuk mengembangkan kebun karet sendiri, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) hingga kini masih mengandalkan produksi karet dari pihak ketiga. Yunita Xi, Investor Relation Multistrada mengatakan, manajemen Multistrada memang telah berupaya membangun kebun karet sendiri yang luasnya mencapai 1.000 hektare (ha). Namun, penanaman kebun karet ini dilakukan sejak April 2012 ini ditargetkan baru akan selesai dalam dua tahun. "Kita mulai dari awal dan mulai dari kecil. Saat ini masih belum ada perkembangan yang berarti," kata Yunita. Investasi yang dibutuhkan untuk lahan tertanam karet sekitar Rp 50 juta sampai Rp 60 juta per ha. Dengan hitungan tersebut, selama dua tahun ini, Multistrada harus merogoh koceknya sedalam Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar.