Multistrada Arah Sarana (MASA) Optimistis Bisa Tingkatkan Penjualan Ban pada 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), emiten yang menjual ban merek Michelin, berharap dapat kembali meningkatkan kinerja bisnisnya sepanjang tahun 2023.

Sebagai informasi, penjualan bersih MASA menyusut 26,48% year on year (YoY) menjadi US$ 110,50 juta pada kuartal I-2023. Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MASA juga turun 37,83% YoY menjadi US$ 18,11 juta.

President Director Michelin Indonesia Sai Banu Ramani menyampaikan, penurunan kinerja MASA sejalan dengan berkurangnya produksi dan volume penjualan ban perusahaan tersebut di pasar. Tercatat, produksi ban mobil MASA turun dari 2,1 juta unit pada kuartal I-2022 menjadi 1,5 juta unit pada kuartal I-2023. Senada, volume penjualan ban mobil MASA terkikis dari 2,4 juta unit pada kuartal I-2022 menjadi 1,4 juta unit pada kuartal I-2023.


Sekali tiga uang, produksi ban sepeda motor MASA turun dari 1,4 juta unit pada kuartal I-2022 menjadi 0,7 juta unit pada kuartal I-2023. Begitu pula dengan volume penjualan ban motor MASA yang berkurang dari 1,2 juta unit pada kuartal I-2022 menjadi 0,6 juta unit pada kuartal I-2023.

Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) Incar Penjualan Rp 770 Miliar pada 2023, Begini Strateginya

"Tahun lalu menjadi periode yang menantang bagi kami karena adanya ketidakpastian ekonomi global dan dampaknya masih berlanjut pada awal tahun ini," ujar dia dalam paparan publik, Selasa (13/6).

Manajemen MASA tetap optimistis bisa memperbaiki kinerja keuangannya pada sisa tahun ini. Terlebih lagi, tanda-tanda pemulihan ekonomi nasional dan global sudah mulai terlihat dan diharapkan terus berlanjut sampai akhir tahun nanti.

Sayangnya, pihak MASA tidak menjelaskan secara rinci target penjualan dan laba bersih perusahaan sepanjang tahun 2023.

Yang terang, MASA akan terus mengoptimalkan penjualan ekspor yang selama ini menjadi penumpang utama kinerja perusahaan tersebut. Perbaikan kondisi ekonomi dan tingginya permintaan produk otomotif di pasar global membuat MASA percaya diri bisa terus memperkuat penjualannya di berbagai negara.

Sejauh ini, Amerika Serikat menjadi kontributor terbesar bagi penjualan bersih MASA dengan porsi mencapai 76% pada 2022 lalu. Tahun lalu MASA juga mengekspor produk ban Michelin ke Asia (5%), Australia (1%), serta Afrika, Eropa, dan Timur Tengah (0,02%).

MASA juga tak melupakan potensi penjualan ban di pasar domestik yang mana kontribusinya sekitar 17% pada 2022 lalu. Peluang bagi MASA cukup terbuka mengingat penjualan kendaraan roda dua dan roda empat di dalam negeri terus melaju sepanjang tahun ini.

"Kami akan tingkatkan layanan dan kerja sama kemitraan untuk memperkuat penjualan domestik," kata Sai Banu.

Manajemen MASA juga memastikan tidak ada masalah terkait pasokan bahan baku ban yang diproduksinya. Dalam hal ini, MASA terus bersinergi dengan jaringan Michelin global untuk mengamankan rantai pasok produksi ban dari hulu sampai hilir.

Baca Juga: Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) Tambah Saham di Samudra Luas

Pihak MASA tidak membeberkan nilai capital expenditure (capex) atau belanja modal yang digelontorkan perusahaan pada 2023. Sai Banu hanya bilang, bahwa MASA selalu berkomitmen untuk menggunakan capex di tiap tahun secara efisien. MASA juga selalu memanfaatkan capex untuk berinovasi dan mengembangkan produk ban yang bisa memberi nilai tambah bagi para pelanggan.

Lebih lanjut, MASA terus memantau kondisi pasar sebelum mengimplementasikan strategi peningkatan produksi ban guna memperkuat kinerjanya sampai akhir tahun nanti. Perusahaan ini juga belum memastikan apakah akan ada penyesuaian harga jual produk ban Michelin di pasar atau tidak pada 2023.

"Kami akan sesuaikan strategi-strategi perusahaan dengan kondisi pasar," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi