KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (
MASA) membukukan penjualan sebesar US$ 289,60 juta pada tahun 2020. Jumlah itu turun 9% (yoy) dibandingkan realisasi penjualan perusahaan pada tahun 2019 yang capai US$ 318,26 juta. Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas penjualan
MASA pada tahun lalu ditujukan ke pasar ekspor sebesar US$ 230,27 juta. Dari jumlah tersebut, US$ 173,04 juta di antaranya berasal dari penjualan ekspor ke Amerika Serikat (AS).
MASA juga mencetak penjualan ekspor ke Asia sebesar US$ 26,50 juta dan Timur Tengah sebesar US$ 12,31 juta. Di periode yang sama, MASA juga mencatatkan penjualan di pasar domestik sebesar US$ 59,33 juta.
Penurunan penjualan membuat beban pokok penjualan
MASA juga turun 18,21% (yoy) menjadi US$ 231,61 juta pada tahun 2020. Asal tahu saja, di tahun 2019, beban pokok penjualan MASA masih sebesar US$ 283,18 juta. Alhasil, MASA sanggup meraih laba bruto sebesar US$ 57,96 juta pada akhir tahun 2020. Jumlah ini lebih tinggi 65,22% (yoy) ketimbang laba bruto perusahaan pada tahun 2019 sebesar US$ 35,08 juta.
Baca Juga: Permintaan ban Multisrada Arah Sarana (MASA) mulai menuju normal di awal tahun ini MASA juga sukses catatkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar US$ 24,70 juta pada tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2019, perusahaan ini masih menderita rugi sebelum pajak penghasilan sebesar US$ 9,20 juta.
Lantas, hingga akhir tahun 2020,
MASA meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 33,16 juta. Hasil ini cukup baik mengingat di tahun sebelumnya, MASA masih menanggung rugi bersih sebesar US$ 11,18 juta. Pada tahun 2020,
MASA memiliki total aset sebanyak US$ 447,15 juta atau berkurang 0,87% (yoy) dibandingkan total aset perusahaan di tahun 2019 sebesar US$ 451,10 juta. Total liabilitas MASA hingga akhir tahun 2020 mencapai US$ 219,89 juta. Di saat yang sama, MASA memiliki total ekuitas sebesar US$ 227,26 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari