KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tripar Multivision Plus Tbk (
RAAM) berencana menggelar penawaran umum saham perdana atau
initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tripar Multivision Plus adalah perusahaan yang bergerak di bidang rumah produksi yang didirikan pada tahun 1990 di bawah naungan PT Parkit Film yang bergerak dalam bidang pembuatan dan distribusi film di bawah naungan Ram Punjabi. Selain itu, Multivision Plus aktif pada 4 bidang utama yaitu produksi film, produksi sinetron, produksi
webseries, dan distribusi. Multivision melalui perusahaan anak yaitu PT Platinum Sinema (PS) memiliki kegiatan usaha yang bergerak dan aktif pada kegiatan operasional bioskop.
Baca Juga: IPO Multivision Plus (RAAM), Bisnisnya Lebih Komplet dari MD Pictures (FILM) dan BLTZ Adapun PS memiliki nama dagang sebagai Platinum Cineplex yang berdiri sejak tahun 2013 dan hingga kini telah memiliki 10 cabang di beberapa kota di Indonesia, antara lain Ambon, Bitung, Baturaja, Lahat, Kolaka, Palopo, Magelang, Majenang, Sidoarjo dan Solo. Dalam prospektus IPO Selasa (11/4), Multivision akan menawarkan sebanyak-banyaknya 929,2 juta saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nilai nominal Rp 60 per saham. Multivison telah menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp 224 - Rp 250 per saham sehingga perseroan berpotensi meraup dana IPO sebesar- besarnya Rp 232,3 miliar atau sekurang-kurangnya Rp 208,14 miliar. Seluruh dana dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan sekitar 81,60% untuk modal kerja perseroan, meliputi pembiayaan kegiatan produksi film/webseries/sinetron dan kegiatan pemasarannya.
Baca Juga: Platinum Cineplex bakal tambah 10 layar baru di tahun ini Sisanya 18,40% akan dijadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema dengan porsi kepemilikan saham 99,99% dengan tujuan penggunaan untuk membangun dan mengoperasikan 1 teater baru di Kebumen. Adapun, teater tersebut sudah mendapatkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Untuk Kegiatan Berusaha (PKKPR) dan Nomor Induk Berusaha (NIB) oleh pemerintahan pusat melalui sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (OSS RBA) direncanakan dapat beroperasi pada kuartal II-2023. Selanjutnya untuk 3 teater baru lainnya masih dalam proses pemerolehan izin PKKPR dan NIB dan direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2023 di Banyuwangi, Tabanan, Kualakapuas, dan 5 teater baru masih dalam proses perizinan PKKPR dan NIB dan direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2024 di Garut, Padang Sidempuan, Bondowoso, Demak, Pangkalan Bun.
Baca Juga: Efek Wabah Corona, Layar Bioskop Tutup Sebagai informasi, untuk penjamin pelaksana emisi efek PT Sucor Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas. Penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian. Berikut jadwal IPO Multivision :
- Perkiraan Masa Penawaran Awal : 11 – 18 April 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 28 April 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum : 3 – 5 Mei 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 5 Mei 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 8 Mei 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 9 Mei 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli