JAKARTA. Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono mengungkap hasil pertemuannya dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung yang berlangsung kemarin malam. Menurut Agung, Akbar memang menawarkan konsolidasi untuk mengatasi pertentangan antara tim penyelamat dengan kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Namun, syarat yang diajukan Aburizal ditolak tim penyelamat. "Awalnya ada titik terang. Keduanya sama-sama ingin menunda. Tapi ternyata dari sana tidak tulus. Pak ARB (panggilan Aburizal) tetap ingin munas," kata Agung Laksono saat dihubungi KOMPAS.com, Sabtu (29/11). Agung memaparkan, kubu Aburizal beralasan tidak bisa lagi membatalkan munas, karena persiapan sudah dilaksanakan dengan matang. Karena itu, kubu Aburizal kemudian menawarkan alternatif lain kepada tim penyelamat, yang disampaikan melalui lisan Akbar Tandjung.
Munas Golkar di Bali bahas program, bukan Ketua?
JAKARTA. Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono mengungkap hasil pertemuannya dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung yang berlangsung kemarin malam. Menurut Agung, Akbar memang menawarkan konsolidasi untuk mengatasi pertentangan antara tim penyelamat dengan kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Namun, syarat yang diajukan Aburizal ditolak tim penyelamat. "Awalnya ada titik terang. Keduanya sama-sama ingin menunda. Tapi ternyata dari sana tidak tulus. Pak ARB (panggilan Aburizal) tetap ingin munas," kata Agung Laksono saat dihubungi KOMPAS.com, Sabtu (29/11). Agung memaparkan, kubu Aburizal beralasan tidak bisa lagi membatalkan munas, karena persiapan sudah dilaksanakan dengan matang. Karena itu, kubu Aburizal kemudian menawarkan alternatif lain kepada tim penyelamat, yang disampaikan melalui lisan Akbar Tandjung.