KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka positif Covid-19 tercatat semakin tinggi akhir-akhir ini. Termasuk juga penularan virus corona di klaster baru yakni klaster keluarga akibat aktivitas mudik, pariwisata, hingga makan bersama. Bahkan, klaster keluarga ini telah menjadi perhatian khusus penanganan Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo. Lantaran kemunculannya disinyalir telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, disebutkan bahwa Presiden meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi untuk semakin memperketat implementasi penerapan protokol kesehatan di lapangan. Untuk itu, Presiden menugaskan Panglima TNI dan Kapolri untuk memastikan implementasi di lapangan dari PPKM mikro benar-benar sesuai dengan yang sudah dirumuskan.
Sejumlah direksi perusahaan tanah air pun mengaku sudah mendengar kabar terkait adanya klaster baru Covid-19 ini. Seperti Direktur PT Trans Power Marine Tbk (
TPMA) Rudy Sutiono yang menyebut bahwa klaster ini diawali oleh salah satu anggota keluarga yang terkena Covid-19, sehingga menyebabkan anggota keluarga lainnya ikut terpapar. "Klaster keluarga yg saya tahu, awalnya disebabkan oleh salah satu anggota keluarga yg terkena di luar rumah. Akibatnya anggota keluarga serumah ada yang kena juga," sebut Rudy kepada Kontan.co.id, Minggu (20/6).
Baca Juga: Cara mudah mencegah penularan virus corona di tengah ledakan kasus Covid-19 Setelah kabar kluster keluarga itu beredar, Rudy pun segera meminta setiap anggota keluarganya untuk semakin menerapkan protokol kesehatan ketat apabila hendak bepergian keluar rumah. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terindikasi Covid-19, dia mengungkapkan bahwa terdapat dua langkah awal yang bisa dilakukan. Pertama memberikan obat sesuai dengan gejala yang dirasakan, lalu kedua segera membawa pasien tersebut ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. "Penanganan yang terbaik kalau flu cukup makan obat yang ringan sedangkan kalau Covid 19 adalah pergi ke dokter. Pernah ada saudara atau teman yang terkena Covid-19 dan kami sarankan untuk ke dokter. Karena dokter bilang cukup isoman, maka yang bersangkutan hanya isoman sambil makan obat dan vitamin yang dianjurkan," ungkapnya. Sementara itu, Direktur PT Panca Budi Idaman Tbk (
PBID) Lukman Hakim bilang, anggota keluarganya selalu mewaspadai adanya klaster keluarga ini dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Seperti misalnya taat menggunakan masker, menjaga pola hidup sehat, hingga menghindari kerumunan dengan menjaga jarak. "Di musim liburan, kami liburan atau berpergian ke luar kota tapi menjalan protokol kesehatan ketat," kata Lukman.
Senada dengan Rudy, Lukman pun bilang langkah awal yang bisa dilakukan apabila ada anggota keluarga yang terindikasi Covid-19, adalah dengan rutin mengonsumsi obat-obatan dan juga vitamin, yang disertai dengan konsumsi makanan sehat. Dia pun mengimbau agar masyarakat semakin sadar untuk melakukan protokol kesehatan ketat ketika hendak bepergian keluar rumah agar kasus klaster keluarga ini tidak semakin menyebar. "Saat ini, pemerintah sudah melakukan pengetatan prokes dan juga mempercepat pemberian vaksin, yang terpenting kesadaran masyarakat menjalankan prokes," pungkasnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .