KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Antonius Tonny Budiono, mantan Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), alhasil posisi ini kosong. Terkait hal tersebut, muncul nama-nama yang berpotensi menduduki posisi calon pengganti Dirjen Hubla. Berdasarkan informasi yang diterima Kontan.co.id, ada tujuh nama yang masuk ke dalam bursa pencalonan ini. Mereka adalah Agus H. Purnomo yang saat ini menjabat sebagai Dirut PT INKA, Johnson Williang Sutjipto yang saat ini menjabat yang menjabat sebagai PT Arial Niaga Nusantara, Dwi Budi Sutrisno sebagai Sekretaris Dirjen Perhubungan Laut, Sahattua P Simatupang yang menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Marwansyah yang kini menjabat sebagai Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Bambang Sabekti yang kini menjabat sebagai Head of Commercial PT New Priok Container Terminal One, dan Sudirman Saad yang kini menjabat sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Muncul nama-nama calon Dirjen Hubla, siapa saja?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Antonius Tonny Budiono, mantan Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), alhasil posisi ini kosong. Terkait hal tersebut, muncul nama-nama yang berpotensi menduduki posisi calon pengganti Dirjen Hubla. Berdasarkan informasi yang diterima Kontan.co.id, ada tujuh nama yang masuk ke dalam bursa pencalonan ini. Mereka adalah Agus H. Purnomo yang saat ini menjabat sebagai Dirut PT INKA, Johnson Williang Sutjipto yang saat ini menjabat yang menjabat sebagai PT Arial Niaga Nusantara, Dwi Budi Sutrisno sebagai Sekretaris Dirjen Perhubungan Laut, Sahattua P Simatupang yang menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Marwansyah yang kini menjabat sebagai Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Bambang Sabekti yang kini menjabat sebagai Head of Commercial PT New Priok Container Terminal One, dan Sudirman Saad yang kini menjabat sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.