Munculnya Era Baru Musik Klasik Indonesia dalam Modernisasi dan Dekolonisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal tahun 2024, The Bright Knight Foundation mengadakan konser amal bertajuk Tchaikovsky and Rachmaninoff, merupakan program ketiganya dalam Charity Concert Series untuk mendukung panti asuhan di seluruh Indonesia.

Konser ini, disponsori oleh Bintang Pasifik Teknik dan Purnomo Yusgiantoro Foundation, dihelat pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Balai Resital Kertanegara, Jakarta Selatan, pusat simbol seni musik klasik di Indonesia.

William Wijaya, Ketua The Bright Knight Foundation periode 2023/2024, menginisiasi konser ini dengan tujuan menjadikan musik klasik lebih terjangkau dan dinikmati oleh masyarakat. 


Baca Juga: Bukan 40%, Pajak Konser Musik Paling Tinggi 10% di UU HKPD

Ia memiliki tekad kuat untuk mendekolonisasi musik klasik, meruntuhkan batasan yang selama ini membatasi kreativitas para seniman, serta menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

"Dekolonisasi musik klasik merupakan langkah penting menuju representasi musik yang lebih inklusif dan beragam, mencerminkan keberagaman budaya global," ungkap William seperti dikutip dari keterangannya, Kamis (18/1).

William, seorang pemain cello muda Indonesia kelahiran 2005, memulai perjalanan musiknya pada usia 11 tahun di sekolah dasar. 

Selama 2017-2019, ia bergabung dengan beberapa orkestra sebelum beralih ke musik kamar dan menjadi resitalis. Keunikan gaya interpretasinya yang ekspresionis membuatnya dikenal, sementara eksplorasi dalam seni tradisional, puisi, seni teater, dan seni pertunjukan kontemporer semakin memperkaya bakatnya.

Prestasinya tidak hanya terbatas di dunia musik. William meraih medali perunggu di Festival Musik Internasional Raffles Singapura 2022 dan menjadi Juara 1 Kompetisi Musik Nasional Indonesia 2020. 

Baca Juga: Kesempatan Terakhir untuk Nonton Konser Gratis dengan Penampil Lintas Generasi

Aktivitasnya juga melibatkan dunia aktivisme dan amal melalui The Bright Knight Foundation, serta sebagai pendiri dan Direktur Artistik Nawasena Creative, organisasi pengajaran musik untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

William menarik inspirasi dari Mstislav Rostropovich dan Marina Abramovic, meyakini kekuatan ekspresi seni untuk menyuarakan hal-hal tak terungkapkan dan memperjuangkan kemanusiaan. 

Dengan dedikasinya yang gigih, William menciptakan jejak penting dalam musik klasik Indonesia, menghadirkan nuansa baru, dan menghubungkan seni dengan perjuangan kemanusiaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli