Murabahah dongkrak laba Bima Finance



JAKARTA. PT Bima Multifinance cukup beruntung. Di tengah perlambatan di hampir seluruh lini usahanya, kinerja pembiayaan berprinsip syariah dengan skema murabahah tercatat kinclong. Lihat saja, pendapatan dari murababah melesat 34,6%, yakni dari Rp 2,307 miliar pada Juni 2013 menjadi sebesar Rp 3,106 miliar.

Padahal, berdasarkan Keterbukaan Informasi, pendapatan dari tiga lini usahanya tercatat melorot. Sebut saja, lini usaha pembiayaan konsumen yang turun 17,1% menjadi Rp 134,354 miliar. Lalu, pendapatan sewa pembiayaan yang anjlok 33,1% menjadi Rp 2,611 miliar dan anjak piutang yang terseret hingga minus 54,2%.

Sekadar informasi, dengan skema murabahah, perusahaan pembiayaan membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati.


Secara keseluruhan, total pendapatan Bima Finance turun 16,9% menjadi Rp 141,9 miliar. Sementara, total bebannya turun lebih dalam sebesar 19%, yakni dari Rp 153 miliar menjadi Rp 123,7 miliar. Meski demikian, perseroan masih berhasil membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 13,6 miliar atau naik tipis 3,8%.

Karena kinerja kinclongnya itu, Bima Finance berniat untuk menggemukkan kontribusi unit usaha syariahnya dari 5% menjadi 15% hingga akhir tahun nanti. Salah satu strategi, dengan meningkatkan penetrasi pendanaan dari bank mitra syariah.

Tidak hanya itu, perseroan juga akan mengalihkan 20 – 30 gerai pemasarannya dari konvensional ke syariah. Terutama, di wilayah-wilayah yang berbasis syariah, seperti Makasar. Hingga saat ini, Bima Finance beroperasi melalui 180 gerai pemasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia