Murdoch mengundurkan diri dari News Corp



LONDON. Rupert Murdoch mengundurkan diri dari News Corp terkait rencana pemisahan bisnis media asal Inggris itu menjadi dua bagian. Perusahaan yang memiliki aset di Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia itu akan dibagi menjadi divisi, yaitu penerbitan dan divisi hiburan televisi.

"Saya ingin mengatakan bahwa Rupert Murdoch telah mengundurkan diri," kata Tom Mockridge, ketua News International (NI Group Limited) yang menaungi The Sun, Times, dan Sunday Times.

Murdoch meninggalkan jabatannya sebagai direktur NI Group limited, dan Times Newspapers Holdings Limited. Seperti rencana sebelumnya, manajemen akan membagi bisnis media seharga US$ 53 miliar itu menjadi dua divisi.


Namun, pembagian tersebut masih mempertahankan kendali keluarga Murdoch atas kedua divisi tersebut.

Pengunduran diri pria berpendapatan US$ 32,20 juta tahun 2011 lalu itu juga dianggap sebagai langkah antisipasinya melihat kemungkinan perpecahan di tubuh News Corp. "Minggu lalu Murdoch mundur, dan tindakannya tidak lebih dari sekadar aksi "bersih - bersih rumah" atas kekacauan yang ada," kata salah seorang juru bicara News Corp.

Skandal Penyadapan Telepon

Pembagian divisi yang dilakukan manajemen News Corp kembali memunculkan spekulasi, karena dilakukan setelah News Corp tersandung skandal penyadapan telepon oleh wartawannya News of The World.

Skandal itu menurunkan reputasi Murdoch di Inggris dan mengganggu rencana News Corp mengakuisisi penuh British Sky Broadcasting Group, operator televisi berbayar terbesar di Inggris.

Karena skandal itu pula parlemen Inggris menyatakan, Murdoch sudah tidak layak untuk menjalankan perusahaan. Namun, sesaat sebelum pernyataan itu keluar, Murdoch sudah meninggalkan Inggris dan bertolak ke AS.

Sebelumnya, laba usaha penerbitan News Corp, yang meliputi Wall Street Journal, New York Post dan Times of London melorot 32% dari rentang tahun 2008-2011. Migrasi iklan dari koran cetak ke digital menjadi biang keladi penurunan kinerja tersebut.

Sementara unit koran News Corp mencatat kinerja loyo, sedangkan unit hiburan News Corp, studio film Fox Networks dan Twentieth Century Fox justru mencatat kenaikan laba 13%.

Editor: Asnil Amri